Seniman Minta Pemkab Lebak Sediakan Gedung Kesenian

- 10 April 2018, 01:30 WIB
gedung-kesenian
gedung-kesenian

SEBAGIAN besar masyarakat dunia memandang seni (dengan berbagai jenisnya) sebagai bahasa universal yang dianggap mampu menyatukan manusia. Ada banyak jenis seni, mulai dari seni tari, lukisan hingga pertunjukan musik. Setiap daerah yang biasanya memiliki tradisi dan kebudayaan, yang kemudian dinamakan sebagai seni tradisional. Sebuah seni bisa bernilai sangat tinggi bahkan sebenarnya tidak ada nilai yang bisa disangkutkan pada suatu karya seni, karena sesungguhnya harga atau nilai yang dibayarkan pada sebuah karya seni hanyalah salah satu bentuk apresiasi terhadap suatu karya seni tersebut. Menikmati atau menyaksikan karya seni sendiri juga menjadi salah satu cara dalam mengapresiasi seni. Untuk melakukan pertunjukan seni, tentunya harus memiliki tempat pertunjukan seni. Ada banyak tempat yang bisa dijadikan sebagai tempat pertunjukan seni, termasuk di jalanan. Bagi seniman Lebak, keberadaan sebuah gedung kesenian merupakan sebuah tuntutan dan kebutuhan karena selama ini para seniman belum memiliki tempat yang permanen untuk menguji atau mementaskan hasil kreasi dan karyanya. Yasin, salah satu seniman seni rupa mengatakan, di Lebak banyak seniman dari berbagai aliran yang memiliki sanggar, namun kondisinya serba terbatas. Untuk itu, agar para seniman ini mampu berkreasi serta bisa menggelar pertunjukan, pihaknya berharap Pemkab menyediakannya sarananya seperti gedung kesenian. ”Di Rangkasbitung ini ada Gedung Pamitran atau yang biasa disebut Gedung Juang yang berlokasi di Jalan Multatuli Rangkasbitung, yang sekarang jarang dimanfaatkan untuk kegiatan apapun. Agar tidak mubazir, alangkah baiknya jika Pemkab Lebak menjadikannya sebagai gedung kesenian untuk ajang berkreasi para seniman di Kabupaten Lebak,” ucap Yasin, Ahad (8/4/2018). Ditambahkannya, akibat tidak memiliki sarana yang permanen untuk memperlihatkan pertunjukannya, tidak jarang seniman di Lebak sering keluar daerah dengan harapan kreasi dan karyanya diminati dan akhirnya mampu menghasilkan uang. ”Sebagai seniman, kami ingin maju dan berkembang. Namun keinginan itu sepertinya sulit dikejar, jika Pemkab tidak mendukungnya dengan menyediakan sarana gedung kesenian,” katanya. Senada dikatakan Ochim, yang juga seniman seni rupa di Lebak. Ia mengatakan, karena tidak memiliki sarana yang permanen untuk memperlihatkan hasil kreasi berbagai jenis seni, maka tidak heran para seniman di Lebak seperti liar dan seperti tidak memiliki orangtua. ”Hanya satu yang kami inginkan, yaitu sebuah sarana pendukung untuk memperlihatkan kemampuan hasil karya kami,” ujarnya. Kepala Dinas Pariwisata Lebak, Hayat Syahida mengatakan, bidang kesenian memang sangat identik dengan kepariwisataan. Untuk itu, agar para seniman di Lebak lebih berkembang dan mampu dikenal masyarakat di luar Lebak, maka Pemkab harus terus mendukungnya dengan cara menyediakan sarananya. ”Terkait sarana gedung kesenian memang tidak salah jika diaspirasikan ke Pemkab. Sebab, untuk bisa menyediakan gedung kesenian tersebut tentu dibutuhkan anggaran yang besar,” ujar Hayat Syahida, seraya menambahkan akan mencoba membantu menyampaikan aspirasi para seniman Lebak ke Pak Sekda atau kepada Plt Bupati. (Lugay/Tono Soemarsono)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah