Network
LEBAK, (KB).- Penyaluran bantuan bagi korban bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak terkendala medan berat, akibat genangan lumpur dan banyaknya jembatan rusak dan putus. Dengan kondisi tersebut, satu helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan kendaraan amfibi Hagglunds atau sejenis tank dikerahkan ke lokasi banjir bandang.
Pada Ahad (5/1/2020), Bupati Iti Octavia Jayabaya bersama TNI menyalurkan logistik ke lokasi terisolir di Desa Ciladaeun Kecamatan Lebak Gedong dengan menggunakan helikopter yang disiagakan BNPB.
Bupati juga mendatangi sejumlah lokasi posko pengungsian, meninjau infrastruktur jalan, permukiman warga yang rumahnya rusak berat hingga rata dengan tanah dan jembatan yang putus.
"Kami merasa terbantu adanya helikopter itu untuk mempermudah akses pengiriman logistik ke lokasi yang terisolir," kata bupati.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) menyiagakan satu helikopter untuk penanganan bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Kepala BNPB Doni Monardo berharap helikopter itu dapat mendistribusikan bantuan ke lokasi yang terisolir.
"Bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak sangat membutuhkan kenderaan yang bisa mengangkut logistik, karena beberapa akses masuk ke permukiman sulit ditempuh melalui darat," kata Doni Monardo, yang turun ke lokasi bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak, Ahad (5/1/2019).
Selain itu, kata dia, juga kondisi medan yang begitu berat karena tanahnya rawan lonsor dan juga berlumpur. Petugas evakuasi harus hati-hati jika memasuki daerah tersebut karena curah hujan masih tinggi.
"Kami menilai penyaluran bantuan logistik ke lokasi terisolir itu harus dilakukan melalui udara," katanya.
