Network
LEBAK, (KB).- Interaksi dan komunikasi antar umat beragama di lingkungan masyarakat merupakan hal penting. Karena, interaksi dan komunikasi merupakan 'ruh', sekaligus pondasi terwujudnya kerukunan umat beragama.
Hal itu disampaikan, Kepala Kantor wilayah Kementerian agama (Kanwil Kemenag) Banten Bazari Syam saat kegiatan bakti sosial (Baksos) di daerah bencana banjir dan longsor di Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Selasa (11/2/2020).
Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Kemenag Lebak Akhmad Tohawi beserta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), sekaligus Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banten M.Romly.
"Setiap agama memiliki aqidah berbeda. Kita harus menghormati dan menghargai agar tercipta kerukunan umat beragama. Untuk menciptakan itu, interaksi dan jalianan komunikasi harus terus terjalin," kata Bazari Syam.
Ia mengatakan, Kabupaten Lebak saat ini sedang dalam kondisi berduka pascabencana banjir dan longsor yang terjadi beberapa waktu lalu. Karenanya, sesama manusia ukhuwah watoniah dan basyariah ketika ada musibah harus saling tolong menolong.
"Rasa kasih sayang sesama umat manusia interaksi antar umat manusia jangan membedakan. Kita berbuat untuk sesama," ujarnya.
Kepala Kemenag Lebak Akhmd Tohawi menambahkan, semua agama hadir untuk menunjukan rasa simpati kepada Kabupaten Lebak yang saat ini tengah dirundung duka atas bencana banjir dan longsor. Karenannya, kerukunan umat beragama dan saling membantu harus menjadi kekuatan agar bisa bersama saling menopang dan membuat sesama umat manusia.
"Dua hal yang tidak lepas dari kehidupan ini pasti ada campur tangan orang lain. Tidak ada satupun dari kita yang hidup tanpa orang lain serta kebersamaan dan nilai," katanya.
Program kemanusiaan Kanwil Banten harus didukung. Karena itu, seluruh pegawai Kemenag harus hadir dalam persoalan umat, nilai kemanusiaan.
"Terus berdoa kepada Allah SWT. Apapun kita harus konsisten dengan agama yang kita anut masing-masing," ucapnya. (PG)*
