Daerah Diminta Ikut Serta, Presiden Jokowi Tunjuk BKKBN Tangani Stunting

25 Januari 2021, 21:35 WIB
stunting ilustrasi /

KABAR BANTEN - Presiden Jokowi (Joko Widodo) menargetkan penurunan angka stunting hingga mencapai 14 persen pada tahun 2024.

Untuk menangani hal tersebut, Presiden menunjuk Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K) sebagai ketua pelaksana program penurunan stunting di Indonesia.

Selain itu, Presiden juga memutuskan bahwa penanganan stunting berada di bawah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Baca Juga : Jaga Daya Tahan Tubuh, Ini Menu Makanan Tambahan Personel Polres Serang

Dilansir KabarBanten.com dari laman setkab.go.id, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa Presiden Jokowi memerintahkan BKKBN mengoordinasikan pelaksanaan program penurunan stunting di Indonesia.

“Telah diputuskan Presiden bahwa Kepala BKKBN Hasto Wardoyo sebagai ketua pelaksana program penanganan stunting dan penanganan stunting berada di bawah BKKBN,” ujar Muhadjir usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi, Senin, 25 Januari 2021.

Menko PMK mengungkapkan, Presiden juga memerintahkan untuk memfokuskan alokasi anggaran terkait program penurunan stunting yang selama ini tersebar di lebih dari 20 kementerian/lembaga (K/L).

“Presiden meminta supaya difokuskan kepada beberapa kementerian yang memang memiliki perpanjangan tangan langsung ke bawah, sehingga dengan demikian hanya beberapa kementerian dan lembaga,” ujar Muhadjir.

Baca Juga : Waktunya Belanja Kebutuhan dengan Gratis Ongkir Rp0 dan ShopeePay Deals Rp1 di Shopee SMS!

Kegiatan BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting, kata dia, akan didukung oleh beberapa K/L tersebut. Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan mengambil peran dalam upaya ini.

“Bapak Presiden juga meminta supaya daerah-daerah provinsi, kabupaten, dan kota terutama yang angka stunting-nya masih tinggi, betul-betul memiliki kepedulian, memiliki kesungguhan dalam ikut serta menangani stunting ini,” ujar Muhadjir.

Ia menjelaskan, Presiden telah memberikan arahan bahwa sampai tahun 2024 nanti angka stunting di Indonesia ditargetkan akan turun mendekati angka 14 persen. Sehingga, untuk mencapai target 14 persen di tahun 2024 tersebut, setiap tahun harus tercapai penurunan angka stunting sebesar 2,7 persen.

“Ini adalah suatu target yang luar biasa besar, karena itu Bapak Presiden memberikan arahan agar ada langkah-langkah yang luar biasa, yang tidak biasa, atau extraordinary,” ujarnya.

Baca Juga : Pola Asuh dan Perawatan Anak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, Cara Dini Cegah Stunting

Dalam melakukan upaya tersebut, ujar Muhadjir, Presiden meminta hasil pemetaan stunting di Indonesia digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

“Bapak Presiden menyampaikan bahwa untuk pemetaan stunting di Indonesia sebetulnya sudah sangat detail dan jelas. Beliau menekankan supaya itu dijadikan dasar untuk kita membuat langkah-langkah konkrit, detail, dan terukur sampai tahun 2024 nanti,” ujarnya.

Muhadjir mengungkapkan, Presiden sangat memberikan perhatian pada upaya penurunan stunting ini karena sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak-anak Indonesia.

“Kenapa angka stunting ini menjadi perhatian dari Bapak Presiden? Karena kita tahu bahwa kalau orang atau anak atau bayi sudah terlanjur kena stunting pada usia 1.000 hari awal kehidupan, maka perkembangan kecerdasannya itu tidak akan bisa optimal sampai nanti dewasa menjadi usia produktif,” ujar Muhadjir.***

Editor: Kasiridho

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler