KABAR BANTEN- Usai Deddy Corbuzier memberikan panggung ke Grand Master Irene Sukandar Vs Dewa kipas di channel YouTubenya, ternyata itu berimbas ke banyak orang untuk ikut serta dengan 'Demam Catur'.
Mulai dari komikus, masyarakat umum, pejabat pemerintah, sampai ke tokoh ustaz sekalipun tertular 'Demam Catur'.
Seperti yang dialami oleh penceramah kondang Indonesia, Ustaz Adi Hidayat.
Baca Juga: Pertandingan Catur Irene Vs Dewa Kipas Kalahkan Pamor Piala Menpora 2021
Ia ikut serta meramaikan khasanah percaturan yang baru-baru ini viral di dunia maya, hasil dari kecerdasan Deddy Corbuzier membawa susana baru pertandingan GM Irene Vs Dewa Kipas atau Dadang Subur.
Lantas timbul pertanyaan di masyarakat, bagaimana hukum bermain catur dalam pandangan islam? Apakah bermain catur diperbolehkan? Atau justru malah diharamkan?
Untuk menjawab itu semua, Ustaz Adi Hidayat atau yang akrab disebut UAH mengupload sebuah video di kanal YouTube Adi Hidayat Official.
Baca Juga: GM Irene Sukandar Diminta Jujur, Sebenarnya Dimana Level Dewa Kipas, Pengamat Politik Analisa Begini
Dalam video yang berdurasi empat menit tersebut diawali dengan dua orang pemuda sedang bermain catur, namun ditengah-tengah permainan mereka berselisih.
Saat keduanya sibuk cekcok beradu mulut, tiba-tiba UAH datang menghampirinya sambil bertanya kepada mereka.
"Assalammualaikum, lagi pada ngapain ini?," sapa dan tanya UAH kepada dua pemuda itu.
"Waalaikumsalam pak ustaz, ini kita lagi main catur," kata dua pemuda serentak menjawab.
Baca Juga: Wow! Ini Perkiraan Pendapatan Deddy Corbuzier dari Video Irene Vs Dewa Kipas
Kemudian Adi Hidayat langsung mengeluarkan pendapat bahwa catur seperti itulah yang dilarang dalam islam.
"Hukum catur itu kalau melahirkan perdebatan, perselisihan, apalagi saling mencela, atau ada nuansa yang macam-macam itu bisa fatal dan diharamkan," ujar Adi Hidayat.
Adi Hidayat mengaku, ia berbicara seperti itu bukan tanpa dasar atau dalil. Namun berdasarkan fatwa para ulama seperti Ali bin Abi Thalib dan Said bin Ubay.
Baca Juga: Hasil Orleans Masters 2021: Tekuk Unggulan 7, Putri KW Lolos ke Babak 16 Besar
"Mereka dua salah satu ulama dan sahabat yang mengharamkan catur apabila terjadi perdebatan sampai berujung pengolok-olokan," katanya menjelaskan.
Bahkan, Adi Hidayat menyindir pertandingan yang sedang viral di dunia maya atau online sampai berujung seling ejek antar netizen di kolom komentar.
"Misalnya ada laga online lalu netizennya saling beradu ejek, nah itu berpotensi haram," ucapnya.
Baca Juga: Rekrutmen THL dan TKK, Ada Honorer tak Kerja Tapi Tetap Terima Gaji, Helldy Agustian: Pecat!
Selain itu, Adi Hidayat juga memberikan contoh faktor yang menyebabkan bermain catur terkena hukum, seperti menghabis-habiskan waktu sampai lupa akan ibadah.
"Nah kalau itu bisa menjadi makruh hukumnya," katanya.
Disamping menasihati kedua pria yang berselisih saat bermain catur, Adi Hidayat pun tak lupa memberikan saran kepada mereka apabila bermain catur harus dengan niat yang baik, seperti berlatih.
"Seperti melatih kematangan berfikir, melatih kecepatan kita dalam merencanakan strategi, nah itu ada ulama yang membolehkan. Pendapat itu juga disebutkan dari para imam Hanifiyah, Malikiyah, dan Syafiiyah," tuturnya.
Baca Juga: Ulang Tahun ke-38, Wajah BCL Makin 'Glowing', Netizen Salfok dan tak Percaya
Kemudian djiakhir video, Adi Hidayat lantas bertanya alasan kepada kedua pria itu mengapa terjadi keributan.
"ini lagian dia jalannya lama banget Pak ustaz," ucap salah satu diantara kedua pria tersebut.
"Pak ustadz bisa main catur," tanya pria satunya lagi.
"Bisa dong, yaudah sini saya yang jalanin. Kamu jalan," perintah Adi Hidayat.
Baca Juga: Skenario BWF dan Panitia All England Dibongkar, Stephanie Zen : 7 Orang Positif jadi Negatif
Saat pria yang pertama memindahkan bidak caturnya, giliran Adi Hidayat yang memainkan bidaknya.
Namun, tak sampai dua langkah. Adi Hidayat sudah mengakhiri permainan, dikarenakan sudah menyekak mat lawannya. "Skak," kata Adi Hidayat lantang.
Lalu kedua pria tersebut saling bertatapan ke hadapan Adi Hidayat, dan Adi Hidayat pun pergi meninggalkan mereka, selesai.***