Pasca Ledakan Bom, Kapolri Terjunkan Densus 88 dan Ahli Forensik 

28 Maret 2021, 16:11 WIB
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono memberikan keterangan kepada awak media terkait ledakan bom di Gereja Katedral Makassar, Minggu, 28 Februari 2021. /Instagram @divisihumaspolri

KABAR BANTEN - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan ada kejadian ledakan bom terjadi di pintu geebang Gereja Katedral di Kecamatan Ujung Pandang, Makassar. Ledakan bom terjadi hari Minggu, tanggal 28 Maret 2021, sekira pukul 10.20 pagi.

"Adanya ledakan tadi, pihak Kepolisian dari Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar dan Polsek hadir di TKP. Setelah kita mencari informasi berkaitan dengan ledakan tadi, kita mendapatkan informasi ada dua orang yang berboncengan kendaraan roda dua," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono dalam video ditayangkan akun Instagram, @Divisi Humas Mabespolri, yang dikutip KabarBanten.com, Minggu, 28 Maret 2021.

Kendaraan roda dua dinaiki oleh dua orang berjenis sepeda motor matic dengan plat nomornya DD 5985 ND.

Baca Juga: Sekuriti Terluka di Bagian Perut dan Kepala, Begini Kondisi Korban Bom Bunuh Diri di Gereja Makassar

"Yang diduga dinaiki oleh dua orang yang kemudian terjadi ledakan di depan pintu gerbang Gereja Makssar," katanya.

Lebih lanjut Argo menjelaskan, sebelum terjadi ledakan, pada awalnya memang pelaku yang diduga menggunakan roda dua ini akan memasuki pelataran maupun pintu gerbang  Gereja Katedral. Dimana pada jam tersebut kebetulan jemaat sudah selesai kegiatan missa. 

Selanjutnya karena mungkin melihat banyak yang mau keluar dari gereja cuman memang jumlah jemaat tidak padat karena  sesuai protokol kesehatan separonya gereja itu.

"Tentunya dari dua orang itu mau masuk tapi dicegah security dan kemudian terjadi ledakan tersebut," katanya.

Dari informasi dilapangan, diungkapkan Argo,  ditemukan kendaraan sudah hancur kemudian ada beberapa potongan daripada tubuh.

"Ini yang tentu ini menjadi bagian penyidik pihak kepolisian meyakinkan diri potongan tersebut. kemudian yang kedua ada korban dari pihak security gereja, kemudin dari jemaat," katanya.

Baca Juga: Cegah Kejahatan Jalanan, Polres Lebak Berhasil Gagalkan Aksi Balap Liar

Tiga orang korban itu di Rumah Sakit Stela Maris Makassar yang rata - rata menderita luka bagian leher, dada, muka, tangan dan bagian kaki dan ada Security luka bagian perut dan kepala, ada luka lecet tangan dan kaki. Kemudian ada 7 orang di rumah sakit Akademis Makassar. 

7 orang itu luka kena serpihan ada kena betis, paha, dan saat ini sudah dilakukan pengobatan. Kemudian berikutnya ada 4 orang di Rumah Sakit Pelamonia, terluka ada pada bagian paha, ada betis juga ada, kepala mata kaki dan juga ada pada bagian muka kena serpihan.

"Ada 14 korban sekarang masih dalam perawatan dan sedang ditangani dokter mudah mudahan bisa segera,kembali," katanya.

Kemudian, berkaitan dengan kejadian ini suatu kegiatan teroris apa bukan, tentunya perintah Kapolri, siang ini Densus 88 diberangkatkan ke Makassar.

"Dan tentunta di Mapolda juga sudah ada Korwil Densus di bantu Serse Polda dan Poltabes Makassar untuk melakukan olah TKP. Kita sudah menggelar police line di sana dan nanti juga akan menyisir dan melakukan olah TKP dengan beberapa metode, Tim Inavis dan Puslabfor menyisir satu persatu temuan apa saja temuan tubuh atau serpihan dan lain, nanti kita olah pelan - pelan," katanya.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Menteri Agama: Kita Kutuk dan Lawan Bersama!

Selanjutnya, setelah mendapatkan hasil olah TKP dan kemudian sudah mengetahui sumber ledakan. Itu nanti bagian dari penyelidikan Densus 88.

"Nanti kita dapat mengetahui jaringan mana. Saat ini masih dalam penyelidikan kita harus betul - betul mengetahui jelas," katanya.

Terduga pelaku dua orang, sedang di cek ada beberapa potongan  tubuh. Tubuh dari dua orang pengendara sepeda motor.

"Kita sedang bawa ke rumah sakit untuk mengetahui jenis kelamin," katanya.

Pasca kejadian Ledakan Bom, Jajaran Kepolisian diminta meningkatkan keamanan di seluruh wilayah di Indonesia.

"Kepoisian mengamankan dengan Patroli. Kita menyampaikan disituasi pandemi kegiatan ibadah (jemaat Gereja) seuai prokes dan virtual," katanya.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Instagram @movreview

Tags

Terkini

Terpopuler