PDIP Tiba-tiba Kritisi Jokowi, Nilai Indonesia Poros Maritim Redup, Pidatonya di Atas Kapal Phinisi Diungkit

6 April 2021, 21:57 WIB
PDIP menilai semangat Indonesia Poros Maritim mulai meredup /tangkapan layar Twitter @PDI_Perjuangan

KABAR BANTEN - PDIP tiba-tiba mengkritisi Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan mengungkit pidatonya kemenangannya pada Pemilu 2014. Saat itu, Jokowi lantang berucap Indonesia Poros Maritim.

Namun, PDIP menilai semangat Indonesia Poros Maritim mulai meredup, tak lagi selantang pidato kemenangan Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2014, yang saat itu diucapkan di atas kapal phinisi.

Penilaian itu disampaikan partai pengusung Jokowi dalam akun Twitternya @PDI_Perjuangan, yang tiba-tiba mengungkit pidato kemenangan Jokowi sekjitar 7 tahun lalu, yang saat itu bersama Jusuf Kalla memenangkan Pemilu 2014.

“Masih ingat Presiden Jokowi menyampaikan pidato pamungkasnya di atas kapal phinisi? Lantang dia berucap, Indonesia poros maritim!,”tulis akun Twitter @PDI_Perjuangan, pada Selasa malam, 6 April 2021.

“Kini, agaknya semangat itu mulai meredup. Jauh-jauh hari, Bung Karno juga meyakinkan bahwa, kita bangsa pelaut!,” katanya menambahkan.

Rangkaian kalimat tersebut, merupakan ungkapan dalam rangka Hari Nelayan Nasional yang jatuh 6 April 2021.

Dalam tweet lanjutannya, PDIP menyebutkan Bung Karno meyakinkan bahwa Indonesia dahulu benar-benar bangsa pelaut. Bahkan, bangsa ini sebenarnya tersebar melintasi lautan dari satu pokok asal.

 “Tersebar melintasi lautan, mendiami pulau-pulau antara pulau Madagaskar dan pulau Paskah dekat Amerika Selatan. Melewati beribu-ribu mil, melewati samudera, bahar, yang amat luas sekali. Di situlah bersemayam sebenarnya Bangsa Indonesia,” katanya.

Kecintaan Bung Karno terhadap laut, bahkan diwujudkan juga dengan mengoleksi dua lukisan tentang kehidupan nelayan.

Dua lukisan koleksi Bung Karno karya Itji Tarmizi yang melukiskan tentang kehidupan nelayan. Lelang Ikan karya Itji Tarmizi (1963) pernah ditampilkan dalam Pameran Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan RI bertajuk  Senandung Ibu Pertiwi 2017.

Dan Lukisan Menjemur Ikan karya Itji Tarmizi (1959) tampil dalam Pameran Benda Seni koleksi Istana Kepresidenan bertajuk Indonesia Semangat Dunia.

Itji Tarmizi lahir di Tepi Selo, Lintau, Sumatera Barat pada 21 Juli 1939. Pelukis ini pernah mengalami sakit keras yang menyebakan ia kehilangan pendengaran dan kesulitan berbicara.

Situs galeri nasional menulis ia wafat pada tahun 2000, beberapa hari setelah pembukaan pameran tunggalnya. “Selamat Hari Nelayan Nasional 6 April 2021,” menutup tulisan.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: Twitter @PDI_Perjuangan

Tags

Terkini

Terpopuler