Susu Beruang Mendadak Langka, Eks Pasien Covid-19 Beri Kesaksian, Dokter Amerika Rekomendasikan Obat Ini

3 Juli 2021, 20:39 WIB
Potongan video punic buying yang memperlihatkan sejumlah orang berebut susu beruang di salah satu swalayan. /Tangkapan layar Twitter @bdngfess

KABAR BANTEN - Panic buying susu kaleng merek cap beruang atau Bear Brand ramai di media sosial, hingga trending di twitter, pada Sabtu, 3 Juli 2021.

Dalam video panic buying berdurasi 29 detik yang beredar di Twitter, tampak warga berebut dan memborong susu beruang merek Bear Brand.

Dari video panic buying yang membuat susu beruang merek Bear Brand laku keras itu, jaga Twitter heboh berkomentar.

Baca Juga: Viral, Video Panic Buying Susu Beruang di Salah Satu Swalayan, Ini Diduga Lokasinya

Seorang netizen bahkan mengimpormasikan stok susu beruang merek Bear Brand di tempatnya sudah habis atau langka diborong warga.

Bukan hanya susu kaleng Bear Brand, namun barang lainnya seperti munuman suplemen merek Uou C 1000 dan kelapa ijo di tempatnya juga jadi langka.

“Terpantau stock Bear Brand, Kelapa Ijo, You C 1000 udah mulai langka di tempat saya Kebiasaan nih pada panic buying,” tulis akun Twitter @ezassh.

Baca Juga: Tak Perlu Panic Buying, Selama PPKM Darurat, Ini Daftar Makanan Perlu Dibeli Tanpa Harus Berlebihan

Pengakuan dari netizen yang mengaku peran positif atau eks pasien Covid-19, juga bermunculan memberi kesakian soal susu kaleng tersebut.

“Sebagai ex pasien Covid, sy ga merasa ada gunanya susu bear brand. Selama di rumkit dg gejala sedang, sy cm minum susu 3 hari krn mmg ga guna,” tulis akun Twitter @Martjelou.

“Lbh baik perbanyak vit D3 min 5000iu, bnyk sayur buah protein, vit C, madu asli, air lemon hangat dan suplemen penambah imunitas lainnya,” tulisnya lagi.

Baca Juga: Ini Penyebab Panic Buying Kembali Muncul di Tengah Pandemi Covid-19

Sementara itu, dokter yang berasal dari University of Maryland, Amerika Serikat (AS), Faheem Younus, merekomendasikan obat yang bekerja baik dan melarang untuk mengobati sendiri.

"Jangan mengejar obat mahal seperti Remdesivir, Tocilizumab atau Plasma. Mereka tidak menyelamatkan nyawa,” tulisnya dalam akun Twitter @FaheemYounus.

Baca Juga: Panic Buying, Susu Beruang Jadi Rebutan, Videonya Trending di Twitter

”Deksametason dan antikoagulan bekerja paling baik. JANGAN mengobati sendiri. Hanya untuk pasien rawat inap yang membutuhkan oksigen,” tulisnya lagi. ***

Editor: Yadi Jayasantika

Tags

Terkini

Terpopuler