Harga Obat Terapi Covid-19 Meledak, Erick Thohir Geram, Begini Reaksinya

5 Juli 2021, 17:51 WIB
Caption Menteri BUMN Erick Thohir saat mengecek obat di Apotek Kimia Farma di Jakarta, 5 Juli 2021. /Tangkap Layar akun Instagram @kementerianbumn

KABAR BANTEN - Menteri BUMN Erick Thohir geram dengan harga obat-obatan terapi pencegahan dan penyembuhan Covid-19, yang melonjak. 

Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, saat ini harga obat terapi Covid-19 di pasaran menyakiti hati masyarakat. 

Oleh karena itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengecam tingginya harga obat di tengah kebutuhan tinggi sebagai terapi pencegahan dan penyembuhan Covid-19.

Baca Juga: Erick Thohir Asal Comot?, Cuitan Kasar Komisaris Askrindo Viral, Pengangkatan Pejabat Berakhlak Diungkit

Hal itu disampaika Menteri BUMN Erick Thohir yang dikutip KabarBanten dari akun Instagram @kementerianbumn, di 3 Apotek Kimia Farma, di Jakarta, Senin, 5 Juli 2021.

"Harga-harga di pasaran saat ini sangat menyakitkan hati rakyat di tengah kebutuhan yang tinggi dan banyaknya pasien Covid-19 yang meninggal dunia,"tulisnya.

Erick mengaku, sudah memerintahkan kepada perusahaan farmasi BUMN, PT Indofarma Tbk dan PT Kimia Farma Tbk untuk memastikan ketersediaan dan harga obat-obatan termasuk lvermectin bisa terjangkau. 

"Saya juga sudah memerintahkan kepada Kimia Farma untuk segera memasarkan vermectin dengan harga sesuai aturan Kemenkes dan BPOM dan hanya bisa diperoleh dengan resep dokter," katanya. 

Baca Juga: Erick Thohir Siap Jadi Timses Sandiaga Uno di 2024, Diungkapkan Secara Terbuka, Tak Dukung Jokowi 3 Periode?

Erick memberikan jaminan atas ketersediaan obat untuk terapi penyembuhan dengan harga terjangkau.

Selain itu, ia juga berharap agar masyarakat lebih bijak dalam memenuhi kebutuhan obat tersebut.

"Dengan tidak membeli secara bebas atau mendapatkannnya tanpa disertai resep dokter," katanya.

Agar harga obat tetap terjangkau, ia memerintahkan kepada Kimia Farma untuk melakukan pengawasan internal di BUMN dan berjanji akan menindak secara tegas tanpa pandang bulu.

Baca Juga: Kunjungi Tiongkok, Erick Thohir Temui Vice Chairman SASAC, Tingkatkan Kerjasama BUMN Kedua Negara

"Serta mengecam setiap oknum Kimia Farma, Indofarma atau perusahaan BUMN yang menimbun demi memperoleh keuntungan pribadi," katanya.

Ia menjelaskan, kalau saat ini Indofarma tengah menggenjot produksi lvermectin

dari kapasitas terkini, 4,5 juta tablet per bulan menjadi 13,8 juta tablet per bulan pada Agustus 2021. 

"Meski Indofarma mampu memproduksi dalam jumlah banyak, namun kita masih berkomitmen untuk mengikuti aturan dan standar yang ditetapkan, termasuk proses uji klinis," katanya.

Erick menegaskan, pihaknya akan melakukan koordinasi intensif dengan BPOM dan Kemenkes. Saat ini, untuk Ivermectin misalnya, tersedia secara bertahap di Kimia Farma dan lainnya. 

Baca Juga: Erick Thohir Rotasi Dua Direksi PT Krakatau Steel

"Untuk harga telah ditetapkan Rp7.885 per butir, termasuk PPN, sebagai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sesuai dengan ketentuan Kemenkes," kata dia. 

"Kalau ada oknum maka menindak secara tegas tanpa pandang bulu," katanya.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: Instagram @kementerianbumn

Tags

Terkini

Terpopuler