Indonesia Dalam Ancaman Varian Delta, 11 Daerah Luar Pulau Jawa Diminta Bersiap, Ini Bahaya Corona dari India

13 Juli 2021, 19:32 WIB
Ilustrasi penularan Covid-19 varian delta. /Pixabay/Alexandra_Koch/

KABAR BANTEN - Sebanyak 11 daerah di luar Pulau Jawa dalam ancaman Covid-19 varian Delta, menyusul indikasi peningkatan penularan virus corona jeni baru tersebut.

Covid-19 varian Dellta di 11 daerah di luar Pulau Jawa itu, terindikasi telah terjadi peningkatan sehingga diminta mempersiapkan sarana dan prasarana kesehatan.

Dari hasil pengamatan Kemnterian Kesehatan atau Kemenkes, beberapa daerah di luar Jawa sudah diberikan indikasi terjadi peningkatan penularan Covid-19 varian Delta.

Baca Juga: Virus Corona Varian Delta, Kini Mendominasi Kasus Baru, Waspadai dan Kenali Gejalanya

“Beberapa sudah kita konfirmasi ada varian Delta," kata Menkes saat hadir secara virtual dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI, di Jakarta, Selasa, 13 Juli 2021.

Dari 11 daerah di laur Pulau Jawa tersebut, di antaranya tersebar di lima daerah di Sumatera, dua daerah di Kalimantan, dua daerah di Sulawesi, satu daerah di Papua dan satu di Nusa Tenggara.

Namun yang memprihatinkan, sebanyak 11 daerah tersebut belum memiliki kemampuan sarana dan prasarana kesehatan yang maksimal baik seperti di DKI Jakarta maupun Pulau Jawa.

"Kita sudah sampaikan, harus kita amati dengan ketat karena kalau terjadi apa-apa di sana, kapasitas kesehatan mereka pasti jauh di bawah DKI Jakarta atau di bawah Jawa," katanya.

Beberapa waktu terakhir, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia termasuk Jakarta kian melonjak. Bahkan, ditemukan beberapa varian baru Covid-19 seperti Alpha (B.1.17), Beta (B.1.351), dan varian Delta (B.1.617.2).

Berdasarkan data Balitbangkes menunjukkan bahwa per 20 Juni 2021, terdapat 33 kasus varian Alpha, 4 varian Beta, dan 57 varian Delta di Jakarta.

Dari varian lainnya, varian Delta menyumbang kasus terbanyak disertai dengan penularan virus yang cepat serta risiko dirawat di rumah sakit yang lebih tinggi.

Virus Corona varian Delta (B.1.617.2) adalah mutasi dari virus Covid-19 yang selama ini mewabah (SARS-CoV.2 B.1.617). Untuk diketahui, varian Delta pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020, saat awal negeri itu dilanda gelombang kedua pandemi.

 Baca Juga: Bukan Delta, Ternyata Covid-19 Varian Baru Ini yang Lebih Mematikan, Dr. Adam Prabata: Jangan Asal Klaim!

WHO (World Health Organization) melabeli varian Delta sebagai variant of concern (VOC) atau varian yang perlu diwaspadai pada 11 Mei 2021. Sejak 14 Juni 2021, varian ini telah menyebar ke 74 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

Hasil dari proses Whole Genome Sequencing (WGS) per 20 Juni 2021, Kementerian Kesehatan RI mencatat 211 kasus dari 2.242 sampel yang harus diwaspadai, 160 kasus (76%) di antaranya adalah varian Delta.

Itu berarti varian Delta mendominasi di Indonesia dan bukan tidak mungkin jumlahnya akan terus bertambah. 

Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dr. Gatut Priyonugroho, Sp.P. membeberkan perbedaan Covid-19 varian Delta dari India dengan varian lain, antara lain pada tingkat penularannya.

Dia mengatakan, varian delta dari satu orang menularkan kepada delapan orang atau lebih bahaya dari Virus Covid-19 varian Alpha dari UK yang menular dari satu orang kepada enam orang.

“Angka tersebut tidak saklek (pasti), tapi menggambarkan bahwa semudah itu varian Covid-19 yang baru menular," kata dr. Gatut.

Baca Juga: 4 Varian Baru Mewabah di Jakarta, Serang Balita hingga Anak-anak, Anies Baswedan: Kita Harus Siap-siap

Apabila seseorang yang sudah terinfeksi Covid-19 divaksinasi, maka antibodi naik. Namun, pengecualiaan untuk varian Delta. Ketika sesorang sudah kena varian Delta dan divaksinasi, maka keefektifannya tidak sebaik seseorang yang belum terkena jenis varian tersebut.

Menurut dia, pembersihan pada ruangan lebih utama daripada disinfeksi. Jika tangan kotor, dia menyarankan jangan didisinfeksi tapi juga dibersihkan. “Bersihkan dulu menggunakan sabun, karena cara ini paling aman untuk merontokkan struktur virus yang hinggap pada tangan kita," ujar Gatut.

Virus Covid-19 varian Delta memiliki gejala hampir sama dengan varian lainnya, yaitu demam (94 persen), batuk (79 persen), sesak (55 persen), berdahak (23 persen), nyeri badan (15 persen).

 Baca Juga: Waduh! Corona Varian Baru Sudah Masuk ke Tangerang, Dua Warga Terpapar

Selanjutnya, lelah (23 persen), sakit kepala (8 persen), rinorea (7 persen), batuk darah (5 persen), diare (5 persen), anosmia (3 persen), dan mual (4 persen). Jika seseorang terkena Covid-19 ringan, pada umumnya ia baik-baik saja (0.1 persen memberat).***

Editor: Yadi Jayasantika

Tags

Terkini

Terpopuler