Kematian Setelah Divaksin Covid-19, Akan Dipantau Secara Berkala, Luhut Ungkap Temuan di Lapangan

26 Juli 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi seorang warga pingsan pasca vaksinasi Covid-19, di Terminal Cipocok Jaya, Kota Serang, Selasa, 29 Juni 2021. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Angka kasus kematian Covid-19 meningkat signifikan dalam satu minggu terakhir.

kasus kematian Covid-19 tersebut, disebabkan oleh peningkatan tiga faktor di antaranya karena tidak terpantau saat isolasi mandiri atau isoman di rumah.

Selain itu, kasus kematian Covid-19 meningkat akibat kapasitas rumah sakit (RS) penuh dan pasien ketika datang saturasinya buruk.

Baca Juga: Dukacita Datang Silih Berganti, Kematian Terus Bertambah Selama Pandemi, Kasus Covid-19 di Banten Meledak

Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, dikutip kabarbanten-pikiran-rakyat.com dari maritim.go.id.

Luhut menyampaikan itu dalam Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Langkah Intervensi untuk Penurunan Tingkat Kematian Akibat Covid-19 di Jawa-Bali pada Sabtu, 24 Juli 2021.

Dari hasil penelitian tim di lapangan, Luhut mengungkapkan bahwa angka kematian meningkat karena beberapa.

Pertama, kapasitas RS yang sudah penuh. Kedua, pasien yang ketika datang saturasinya sudah buruk.

Baca Juga: 4 Makna Inna lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Kalimat Istirja Pembuka Kabar Duka, Kini Makin Ramai pilihan

Ketiga, meninggal karena tidak terpantau ketika melakukan isolasi mandiri di rumah.

Dari hasil tinjauan lapangan, juga ditemukan bahwa rata-rata pasien yang meninggal menderita komorbid atau belum menerima vaksin. 

“Setelah memahami faktor-faktor ini, kita harus melakukan intervensi untuk mengurangi angka kematian secara cepat,” katanya.

Luhut mengatakan, pemerintah secara berkala akan menerapkan pemantauan jumlah kasus kematian yang sudah divaksin.

Selanjutnya, kasus komorbid, klasifikasi usia, ketersediaan akses terhadap obat-obatan, perawatan oksigen, pentahapan penyakit dan paparan terhadap badai sitokin serta lokasi kematian. 

Upaya tersebut, diterapkan agar pemerintah dapat mengambil langkah mitigasi secara strategis, komprehensif dan tepat sasaran.

Rakor ini turut dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Gubernur Bali, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Jawa Timur.

Baca Juga: PPKM Darurat Belum Optimal, Luhut Minta Maaf, Begini Respon Bilangan Kalangan

Selain itu, Deputi Gubernur DKI Jakarta, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Bupati Surakarta, Bupati Karawang dan perwakilan kementerian dan lembaga terkait.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: Maritim.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler