Sumpah Pemuda, Diperingati Setiap 28 Oktober, Berikut Sejarah Singkat, Teks Asli Hingga Teks Terbaru

27 Oktober 2021, 22:38 WIB
Sejarah singkat Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober dan teks asli serta terbaru dalam ejaan bahasa Indonesia. /Freepik/

KABAR BANTEN – Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober dan merupakan tonggak sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Sumpah Pemuda merupakan ikrar yang menegaskan cita-cita berdirinya Negara Indonesia.

Sumpah Pemuda muncul dari keputusan Kongres Pemuda Kedua yang digelar dua hari yakni pada 27-28 Oktober 1928.

Kongres Pemuda Kedua tersebut diselenggarakan di Batavia yang kini bernama Jakarta.

Istilah ‘Sumpah Pemuda’, tidak muncul dalam Kongres Pemuda Kedua tersebut. Namun, diberikan setelah kongres tersebut.

Kemudian, sejak tahun 1959, setiap tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai hari Sumpah Pemuda oleh pemerintah Indonesia.

Penetapan hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober tersebut, ditetapkan melalui Keputusan Presiden atau Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Baca Juga: Pemuda Pelopor Tingkat Nasional 2021: Lolos Seleksi Administrasi, 5 Pemuda Pelopor Banten Ikuti 'Fact Finding'

Dikutip Kabar Banten dari berbagai sumber, dalam Kongres Pemuda Kedua yang digelar 27-28 Oktober 1928 tersebut, muncul tiga (3) keputusan yang menegaskan cita-cita berdirinya Negara Indonesia.

Ketiga keputusan tersebut yakni pertama ‘Tanah Air Indonesia’, ‘Bangsa Indonesia’, dan ‘Bahasa Indonesia’.

Pada saat itu, keputusan tersebut diharapkan jadi asas bagi setiap perkumpulan kebangsaan Indonesia.

Kemudian, agar disiarkan dalam berbagai surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan.

Baca Juga: Maulana Hasanuddin, Raja Pertama Banten, Dinobatkan tahun 1525, Disebut Pangeran Saba Kingkin

Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas.

Lalu disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini).

Kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga.

Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.

Baca Juga: Mimpi Bertemu Orang yang Telah Meninggal Dunia, Pertanda Suatu Hal Hingga Pesan Tersirat dalam Kehidupan?

 

Sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda, berikut naskah orisinil 3 keputusan Kongres Pemuda Kedua tersebut yang diabadikan menggunakan ejaan Van Ophuijsen:

Pertama:

Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea:

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga:

Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Baca Juga: Arti Mimpi Gempa Bumi, Bisa Ungkap Banyak Hal, Situasi Buruk, Baik Hingga Berakhirnya Kesulitan

Kemudian, bunyi tiga (3) keputusan Kongres Pemuda Kedua tersebut dalam ejaan Bahasa Indonesia sebagai ejaan terbaru yang digunakan hingga saat ini yakni sebagi berikut:

Pertama:

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

Kedua:

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga:

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Demikian sejarah singkat Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober.***

Editor: Kasiridho

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler