Benarkah Indonesia Negara Zona Hijau dan Aman Dikunjungi?, CDC Amerika Serikat Ungkap Ini

1 November 2021, 14:18 WIB
Ilustrasi sebaran Covid-19 di Indoneisa, neagra yang kini masuk zona hijau menurut CDC Amerika Serikat. /Tangkapan layar covid19.go.id

KABAR BANTEN - Indonesia masuk negara zona hijau menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat.

Menurut CDC yang merupakan Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat tersebut, Indonesia merupakan negara zona hijau dengan kasus yang rendah dan aman untuk dikunjungi.

Dengan kategori negara zona hijau, situasi tersebut dimungkinkan karena penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia dari tingkat nasional maupun provinsi secara umum tren kasus baru mingguan menurun 23 persen dan jumlah kematian menurun 16 persen dibanding minggu sebelumnya.

Baca Juga: Berada di Zona Hijau Covid-19, Pantai Begedur Malingping Dipadati Wisatawan

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari covid19.go.id, angka kesembuhan harian bertambah 497 orang per hari berdasarkan perkembangan penanganan pandemi Covid-19 per 31 Oktober 2021 secara nasional.

Dengan angka kesembuahan tersebut, terjadi penambahan atau meningkatnya angka kumulatif kesembuhan hingga menembus angka 4.088.635 orang atau sekitar 96,3 persen.

Meski angka kesembuhan meningkat, namun kasus aktif atau pasien positif yang masih membutuhkan perawatan medis juga  bertambah sebanyak 9 kasus dari total 12.318 kasus atau sekitar 0,3 persen.

Sementara pasien terkonfirmasi positif (RT-PCR/TCM dan rapid antigen), hari ini bertambah sebanyak 523 kasus dan kumulatifnya, atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini mencapai 4.244.358 kasus.

Disamping itu, pasien meninggal juga bertambah lagi sebanyak 17 kasus dan kumulatifnya mencapai 143.405 kasus (3,4%). Selain itu, dari hasil uji laboratorium per hari, spesimen selesai diperiksa (RT-PCR/TCM dan rapid test antigen) per hari sebanyak 202.073 spesimen dengan jumlah suspek sebanyak 5.053 kasus.

Untuk perkembangan program vaksinasi, penerima vaksin ke-1 bertambah sebanyak 510.430 orang dengan totalnya sudah melebihi angka 119 juta orang atau 119.662.248 orang.

Sedangkan penerima vaksinasi ke-2 bertambah 408.295 orang dan totalnya meningkat melebihi 73 juta orang atau angka tepatnya 73.698.983 orang.

Untuk penerima vaksin ke-3 bertambah 3.795 orang dan kumulatifnya melebihi 1,1 juta orang atau 1.134.117 orang. Untuk target sasaran vaksinasi berada di angka 208.265.720 orang.

Dalam perkembangan penanganan per provinsi, terdapat lima provinsi menambahkan pasien sembuh harian tertinggi. Provinsi DKI Jakarta menambahkan 78 orang dan kumulatifnya 847.001 orang.

Diikuti Jawa Timur menambahkan 64 orang dan kumulatifnya 368.179 orang, Jawa Barat menambahkan 53 orang dan kumulatifnya 689.711 orang, Jawa Tengah menambahkan 50 kasus dan kumulatifnya 453.078 kasus serta Kalimantan Barat menambahkan 31 kasus dan kumulatifnya 39.982 orang.

Lalu, pada penambahan kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi, yakni di DKI Jakarta menambahkan 113 kasus dan kumulatifnya 861.540 kasus, diikuti Jawa Barat menambahkan 100 kasus dan kumulatifnya 705.829 kasus.

Selanjutnya, Jawa Timur menambahkan 57 kasus dan kumulatifnya 398.268 kasus, Jawa Tengah menambahkan 54 kasus dan kumulatifnya 485.110 kasus serta Banten menambahkan 28 kasus dan kumulatifnya 132.344 kasus.

Untuk sebaran kasus aktif, provinsi dengan angka tertinggi berada di Jawa Tengah sebanyak 1.901 kasus, Papua sebanyak 1.720 kasus, Jawa Barat sebanyak 1.422 kasus DKI Jakarta sebanyak 957 kasus dan Kalimantan Utara sebanyak 895 kasus.

Selain itu, terdapat 5 provinsi dengan angka kematian harian tertinggi diantaranya di Jawa Tengah menambahkan 4 kasus dan kumulatifnya 30.131 kasus, diikuti Jawa Timur menambahkan 3 kasus dan kumulatifnya 29.622 kasus.

selanjutnya, Bali menambahkan 3 kasus dan kumulatifnya 4.026 kasus, Aceh menambahkan 2 kasus dan kumulatifnya 2.055 kasus serta Jawa Barat menambahkan 1 kasus dan kumulatifnya 14.696 kasus.

Disamping itu, hasil uji per hari jejaring laboratorium berbagai wilayah, jumlah kumulatif spesimen selesai diperiksa mencapai 46.726.472 spesimen. Terdiri dari spesimen positif (kumulatif) sebanyak 7.871.547 spesimen dan spesimen negatif atau kumulatif sebanyak 37.155.810 spesimen.

Positivity rate spesimen (NAA dan Antigen) harian di angka 0,38 persen dan positivity rate spesimen mingguan yakni 24 - 30 Oktober 2021 di angka 0,45 persen. Sementara, spesimen invalid dan inkonklusiv (per hari) berjumlah 34 spesimen.

Untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 126.954 orang dan kumulatifnya 31.236.013 orang. Lalu pada hasil terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 26.991.655 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 126.431 orang.

Baca Juga: Tiga Jurus Jitu Daerah Kembali ke Zona Hijau Covid-19

Sementara positivity rate (NAA dan Antigen) orang harian di angka 0,41% dan positivity rate orang mingguan atau 24 - 31 Oktober 2021 di angka 0,40 persen. Secara sebaran wilayah terdampak masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten dan kota.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: covid19. go id

Tags

Terkini

Terpopuler