Maria Ulfah Santoso, Menteri Perempuan Pertama Indonesia dari Banten, Jadi Kebanggaan Presiden Soekarno

7 Februari 2022, 14:11 WIB
Maria Ulfah Santoso Menteri Perempuan Indonesia pertama dari Banten bersama Presiden Soekarno, Bung Hatta dan Haji Agus Salim saat berada di Bangka, 15 Januari 1949. /Tangkapan layar kebudayaan.kemdikbud.go.id

 

KABAR BANTEN – Maria Ulfah Santoso Menteri Perempuan Pertama Indonesia dari Banten lahir pada 18 Agustus 1911 dan meninggal di Jakarta pada 15 April 1988 di usia 76 tahun.

Maria Ulfah Santoso memiliki nama lain Maria Ulfah Subadio Sastrosatomo dan nama lengkpanya adalah Mr Hajjah Raden Ayu Maria Ulfah.

Maria Ulfah Santoso Menteri Perempuan Pertama Indonesia dari Banten mengenyam pendidikan di Hogereburgerschool tahun 1929, Rechtshogeschool Universitas Leiden, Belanda tahun 1933.

Nama Santoso nama Soebadio Sastrosatomo pada nama Maria Ulfah diambil dari nama suami pertama dan nama yang kedua diambil setelah suami pertama meninggal dunia, namun, ia lebih dikenal dengan nama Maria Ulfah Santoso.

Baca Juga: Telah Berpulang Gubernur DKI Jakarta 1992-1997, Tokoh Pendirian Provinsi Banten, Suryadi Sudirja Tutup Usia

Maria Ulfah Santoso merupakan anak pasangan Raden Mochammad Achmad dan Raden Ayu Chadidjah Djajadiningrat yang masih berkerabat dengan Prof Dr Hoesein Djajadiningrat dan Achmad Djajadiningrat.

Raden Mochammad Achmad merupakan salah satu orang Indonesia yang selesai menempuh pendidikan di HBS atau setingkat SMA pada awal abad ke 20, yang kemudian menjabat Bupati Kuningan.

Maria Ulfah Santoso adalah perempuan Indonesia yang pertama kali meraih gelar sarjana hukum, dan menjadi anggota Dewan Pertimbangan Angung.

Baca Juga: Syafrudin Prawiranegara, Putra Banten yang Pernah Jadi Presiden RI

Pada masa Kabinet Sjahir II, Maria Ulfah Santoso diangkat menjadi Menteri Sosial Republik Indonesia, dan menjadi menteri perempuan pertama.

Maria Ulfah Santoso sebelum diangkat menjadi menteri sebelumnya pernah menjadi honorer di Kabupaten Cirebon bagian perundang-undangan, selain itu juga pernah menjadi guru AMS Muhammadiyah Jakarta tahun 1943.

Ketika penjajahan Jepang, Maria Ulfah Santoso bekerja di Departemen Kehakiman kemudian pindah ke Departemen Luar Negeri.

Baca Juga: Maulana Hasanuddin, Raja Pertama Banten, Dinobatkan tahun 1525, Disebut Pangeran Saba Kingkin

Pada tahun 1946-1947, Maria Ulfah Santoso diangkat menjadi sekretaris Perdana Menteri atau Dewan Menteri di Jakarta dan pada tahun 1950-1961 menjadi Panitia Sensor Film.

Maria Ulfah Santoso seain sibuk dengan jabatannya juga sibuk dengan kongres yang sering diselenggarakan baik di luar maupun di dalam negeri.

Maria Ulfah Santoso juga menerima penghargaan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung atau DPA, penghargaan Satya Lencana Karya Satya Tingkat II tahun 1961, dan Bintang Maha Putera Utama tahun 1973.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler