KABAR BANTEN – Ada sebuah benda sepele yang dianggap biasa saja oleh semua kalangan.
Tapi usai ritual cuci rupang atau patung para dewa jelang Hari Raya Imlek, benda sepele ini diyakini menjadi bertuah bahkan pembawa rezeki.
Selain bertuah bahkan pembawa rezeki, benda ini pun sering digunakan untuk menyembuhkan anak yang sedang sakit panas.
Serba serbi Hari Raya Imlek memang unik dan penuh makna, sejumlah tradisi turun temurun umat Konghucu di hari raya ini membawa warna tersendiri, seperti halnya ritual cuci rupang atau patung para dewa.
Kepercayaan-kepercayaan seputar hari raya ini pun mengiringi keberagaman yang ada di Indonesia.
Khususnya kepercayaan terkait benda sepele berubah menjadi benda bertuah bahkan pembawa rezeki, seperti benda yang satu ini.
Untuk mengetahui terkait benda sepele yang jadi bertuah bahkan pembawa rezeki ini, anda harus paham dahulu dengan ritual cuci rupang atau patung para dewa.
Ritual cuci rupang atau patung para dewa, merupakan tradisi yang selalu dilaksanakan seluruh Klenteng menjelang Hari Raya Imlek.
Dimana tradisi ini biasa dilakukan oleh para pengurus Klenteng, sepekan menjelang tahun baru Cina tersebut.
Baca Juga: Ada Kafe yang Asyik Bingit Buat Kongkow di Kota Cilegon, Tinggal Pilih Langsung Cekidot
Pada YouTube nedi putra AW, dikatakan bahwa umat Konghucu setiap tahun memiliki sebuah ritual jelang Hari Raya Imlek yang harus dilaksanakan.
Itu tidak lain ritual menghantarkan para dewa yang sebelumnya ada di rupang atau patung para dewa, naik ke langit untuk menghadap Tuhan Yang Maha Esa.
Ketika para dewa naik menghadap Tuhan Yang Maha Esa, umat Konghucu menghantarkannya dengan cara melakukan ibadah.
Setelah para dewa naik menghadap Tuhan Yang Maha Esa, pengurus klenteng akan langsung membersihkan seluruh dewa dengan cara dicuci.
Ketika tidak lagi ada unsur roh atau nyawa, para pengurus klenteng menurunkan rupang atau patung para dewa itu.
Kemudian rupang atau patung dewa dibersihkan dengan menggunakan air kembang atau air yang dicampur dengan bunga.
Baca Juga: Perbedaan Pecel dan Karedok, Kuliner Tradisional yang Bikin Seuhah, Jangan Salah Pesan Bestie
Menggunakan air bunga untuk membersihkan seluruh rupang di klenteng, itu pun memiliki makna tersendiri.
Dimana umat Konghucu mempercayai air bunga paling pantas untuk digunakan dalam mencuci rupang.
Para pengurus klenteng pun akan mengembalikan rupang atau patung para dewa itu ke tempatnya.
Ketika para dewa kembali ke bumi, umat Konghucu akan kembali melakukan ritual berupa sembahyang.
Sementara itu, Instagram resmi Pemkot Bandung yakni Instagram @humasbdg melansir, rupang yang dicuci akan dikeringkan dengan menggunakan benda ini, yakni handuk kering.
Umat Konghucu memiliki sebuah kepercayaan, jika handuk yang digunakan untuk mengelap patung para dewa akan bertuah bahkan pembawa rezeki.
Tidak hanya itu, handuk ini pun sering digunakan untuk mengompres anak yang sakit, sehingga handuk ini akan disimpan baik-baik oleh pemiliknya.
Itulah salah satu kepercayaan umat Konghocu terkait benda biasa yang jadi bertuah bahkan pembawa rezeki usai digunakan untuk mengeringkan rupang yang telah dicuci.
Benda yang dimaksud adalah handuk kering, dimana setelah digunakan untuk mengeringkan patung para dewa, handung ini diyakini menjadi benda istimewa.
Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat untuk anda.***