Profil Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian yang Menjabat 2 Kali di Era Presiden Jokowi

25 Oktober 2023, 17:33 WIB
Potret Andi Amran Sulaiman yang diangkat menjadi Menteri Pertanian atau Mentan. /Tangkap layar/instagram @a.amran_sulaiman

KABAR BANTEN - Andi Amran Sulaiman kembali menjabat sebagai Menteri Pertanian (Mentan) untuk kedua kalinya setelah Syahrul Yasin Limpo mengundurkan diri karena terlibat dalam dugaan kasus korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat,com dari berbagai sumber, Andi Amran Sulaiman bukan sosok asing di Kementan. Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode pertama (2014-2019), dia memimpin Kementerian Pertanian yang berbasis di Ragunan, Jakarta Selatan. Amran menjabat sebagai Mentan hingga berakhirnya Kabinet Kerja pada tahun 2019.

Namun, pada periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi, Andi Amran Sulaiman tidak diangkat dan jabatannya digantikan oleh Syahrul dalam Kabinet Indonesia Maju. Sekarang, Andi Amran Sulaiman kembali menduduki posisi Mentan.

Profil Andi Amran Sulaiman

1. Latar Belakang Pendidikan di Bidang Pertanian

Andi Amran Sulaiman lahir di Bone, Sulawesi Selatan, pada tahun 1968. Dia dikenal memiliki keahlian di bidang pertanian dan memiliki minat dalam membaca.

Dalam riwayat pendidikannya, seperti yang dipublikasikan di perpusnas.go.id, Amran memiliki hubungan yang erat dengan bidang pertanian. Setelah lulus dari SMA Negeri Lappariaja di Bone, Amran melanjutkan pendidikan sarjananya di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) dari tahun 1988 hingga 1993.

Ia juga melanjutkan pendidikan pascasarjana di bidang pertanian di Unhas dari tahun 2002 hingga 2003, dan menyelesaikan Program Doktor Ilmu Pertanian di Unhas dari tahun 2008 hingga 2012.

Kesetiaannya terhadap almamaternya yang sama sepanjang perjalanan pendidikannya menjadikan Amran aktif dalam Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unhas. Pada Maret 2022, ia terpilih sebagai Ketua IKA Unhas, menggantikan HM Jusuf Kalla yang menjabat sebagai ketua selama 25 tahun.

2. Pengalaman di Sektor Pertanian Sebelum Menjadi Mentan

Sebelum terlibat dalam birokrasi pemerintahan, Amran memiliki pengalaman yang signifikan di bidang pertanian. Ia pernah memberikan presentasi tentang pengendalian hama tikus di Istana Presiden, Jakarta, pada tahun 1996 dan juga untuk Kalimantan Tengah (Kalteng) di Istana Presiden, Jakarta, pada tahun 1999.

Ia juga memiliki pengalaman internasional, termasuk studi banding ke Singapura pada tahun 2002, mengikuti Seminar Internasional Palm Oil Belt di Malaysia pada tahun 2002, studi banding di Bangkok, Thailand pada tahun 2009, dan kunjungan ke Sutech Engineering Co. Ltd (perusahaan perakitan mesin pabrik gula) untuk transaksi pembelian pabrik gula dan erawan power (pabrik gula terbesar di Thailand) pada tahun 2014.

Amran pernah menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden Indonesia pada tahun 2007 dan Penghargaan FKPTPI pada tahun 2011 di Bali.

3. Cita-Cita Swasembada Beras

Ketika pertama kali dilantik oleh Presiden Jokowi pada tahun 2014, Amran menekankan pentingnya menghilangkan ego sektoral dalam pembangunan pangan dan pertanian.

Ia menggarisbawahi perlunya integrasi dan menghapus ego sektoral agar Indonesia dapat mencapai swasembada beras. Strategi utamanya adalah menghilangkan ego sektoral dan bekerja secara kolektif dengan semua sektor terkait, karena ia yakin bahwa ini merupakan kunci untuk mencapai swasembada pangan.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler