Menag Ungkap 3 Potensi Besar Pesantren dalam Membangun Kekuatan Ekonomi Umat

- 1 Maret 2021, 07:45 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas /Instagram/@gusyaqut/

KABAR BANTEN - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkap tiga potensi besar yang dimiliki pesantren dalam meningkatkan kemandirian ekonomi umat.

Hal tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Gus Menteri ini dalam Milad Pesantren Motivasi Indonesia ke-9 yang digelar secara daring, Ahaf 28 Februari 2021.

"Setidaknya ada tiga potensi besar yang dimiliki oleh pondok pesantren dalam perannya memandirikan ekonomi umat," kata Menag, seperti dikutip Kabar Banten dari laman kemenag.go.id, Senin 1 Maret 2021.

Baca Juga: Kapolda Banten Rajin Sowan ke Ulama, Kali Ini ke Pengasuh Pesantren Nurul Anwar Kota Serang

Pertama, potensi itu ada dalam diri santri. Menurutnya, potensi ini besar karena santri jumlahnya luar biasa.

"Jumlah yang sangat banyak itu bisa menjadi modal luar biasa memandirikan umat," ujarnya.

Potensi kedua yaitu peran pondok pesantren sebagai penghubung masyarakat sekitar. 

Baca Juga: Warga Muhammadiyah Dilarang Keras Gunakan Media Sosial, Ada Apa?

"Beberapa waktu lalu, Kiai NH sudah menceritakan kepada saya, bagaimana Pesantren Motivasi Indonesia ini bisa menjadi penghubung antara UMKM pesantren dengan pasar dan konsumen," ujarnya.

"Ini sangat luar biasa dan saya kira bisa menjadi contoh bagi yang lain," ujarnya, menambahkan.

Potensi ketiga, peran pesantren dalam pengumpulan zakat dan wakaf umat. Selama ini, kata dia, pesantren menjadi lembaga pendidikan yang dipercaya oleh masyarakat, termasuk dalam pengelolaan zakat dan wakaf.  

Baca Juga: Mengenal Asal Usul Nama Pulasari Pandeglang, Gunung Keramat Kerajaan Sunda, Tempat Ibadah Sunan Gunung Jati

"Tiga potensi yang dimiliki ini sangat berpotensi untuk menciptakan kemandirian ekonomi pesantren dan membangun kekuatan ekonomi umat," ujarnya.

Menurutnya, jika potensi pesantren ini dioptimalkan maka kemandirian ekonomi tidak hanya menyejahterakan pesantren, tapi masyarakat sekitar.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah