Bahkan, dalam cuitan Fahri Hamzah menyindir penglamanya seakan bernostalgia yang menimpa pada dirinya.
"Partai PKS AD/ART diubah sepihak supaya saya mudah dipecat, Partai Dekokrat AD/ART diubah supaya seorang mudah jadi ketum. Setelah dipecat, saya menempuh jalur hukum, saya percaya Kezaliman takkan bertahan lama. Sepandai-pandai memainkan kekuasaan suatu saat akan tumbang juga," tuturnya.
Dari pernyataan Fahri itu warganet membalas komentar bermacam-macam, mulai dari menanggapi secara biasa.
"Kami (rakyat) terbiasa mengurus diri sendiri bang," ucap akun @bang_adiet secara langsung menyapa Fahri Hamzah.
Ada juga yang mengingatkan Fahri Hamzah selama ini kemana saja baru muncul kembali setelah sekian lama tak turut andil semenjak tak lagi menjadi DPR RI.
"Demonstran mati ditembak, dia diam. Jumhur dan Syahganda ditangkap, dia diam, FPI dibubarin, dia diam. 6 laskar FPI dibunuh, dia diam. IBHRS ditahan, dia juga diam. Giliran sekarang dia didzholimi teriak-teriak minta dukungan rakyat," kata akun @ARRI_UWO.
Baca Juga: Dunia Maya Riuh, Moeldoko Batasi Komentar di Instagram Usai Jadi Ketum Demokrat versi Deli Serdang
Dan beberapa mengemukakan bahwa partai politik memang sudah sejak dulu kerap mengesampingkan urusan rakyat.
"Memang dari dulu rakyat sudah tak terurus, merasa diperhatikan pada saat menjelang pemilihan saja," ujar akun @GoldFazz19.***