Baca Juga: SBY Ingatkan Kepengurusan Bisa Diacak-acak, Bagaimana Nasib Kader Demokrat di Pilgub Banten?
Dia kemudian ditelepon Vecky dan dijanjikan uang yang besar, jika mau ikut KLB. Dengan alasan Ketua DPC tidak mau ikut, maka wakil ketua juga bisa. Namun, dia mengatakan keapda Vecky bahwa dirinya belum memegang SK untuk revisi struktur yang ketumnya AHY.
“Pak Vecky katakan sama saya, ya tidak apa-apa. Ikut saja, yang penting sudah ada di lokasi KLB. Kita akan memilih ketua umum yang baru, Pak Moeldoko,” kata Gerarld.
Setelah diming-imingi uang besar, dia rupanya tergoda dan memutuskan untuk ikut KLB. Dia mengungkapkan, nilai uang yang dinajikan sneilai Rp100 juta, dengan pembayaran bertahap yakni 25 juta di muka dan j5 juta lagi setelah selesai KLB.
“Oke saya bilang, saya akan ikut. Karena diming imingi uang besar 100 juta. Yang pertama kalau tiba di lokasi akan mendapatkan 25 persen dari 100 juta yakni 25 juta. Sisanya Rp75 juta, setelah KLB selesai,” kata dia.
Baca Juga: Dua Nama dari Banten Terdeteksi Ikut KLB, Demokrat Banten Ambil Langkah Hukum
Namun pada kenyataannya, dirinya hanya mendapatkan Rp 5 juta dari yang dijanjikan. Dalam pengakuannya itu, dia juga mengungkap proses pemilihan ketua. Sebab, pemilihan ketua umum dilakukan secara voting.