Humor Gus Dur dan Gus Yaqut, Refleksi Harlah ke-87 GP Ansor

- 27 April 2021, 14:50 WIB
Gus Yaqut saat acara Harlah ke-87 GP Ansor
Gus Yaqut saat acara Harlah ke-87 GP Ansor /Dok. PP GP Ansor

KABAR BANTEN - Teologi humor yang dibangun Gus Dur perlu terus mengalami  regenerasi untuk meneruskan apa yang selama ini di rangkai Gus Dur tentang gerakan kemanusiaan, keumatan, demokrasi dan kebangsaan untuk membangun peradaban baru Indonesia.

Puluhan tahun bangsa ini di bawah bendera otoritarianisme mengalami kematian kemanusiaan, rasa humor dan jenaka hilang akibat angkernya kekuasaan represif.

Cara penyelasaian masalah tidak dengan humanis tapi bau amis menebar kepelosok negeri. Yang muncul ketakutan dimana-mana, jerit rakyat jadi nyanyian para durja kekuasaan, diiring tarian pilu para cendikia.

Di masa itu ada Gus Dur yang berani melawan angkernya kekuasaan dengan humor sambil ingsrek-ingsrekan. Hampir semua gerakan ditampilkan penuh jenaka tapi sarat makna dengan istilah "gitu aja kok repot".

Belum lagi penyatan kontroversi yang disajikan Gus Dur membuat  publik dan politisi terkaget-kaget sampai-sampai Gus Dur diberi jalan untuk bisa berkuasa di bangsa ini.

Baca Juga: Gus Yaqut, Panglima Tertinggi Banser yang Dipercaya Jokowi, Punya ‘Darah Biru’ NU

Gus Dur bertahta;  Tahtanya yang indah,  tahta humor, tahta kemanusiaan, tahta yang tidak meletakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi tapi tahta untuk kemanusiaan, tahta yang menjadikan istananya jadi istana egalitarian untuk rakyat banyak dan tidak membedakan miskin atau kaya semua sama di hadapan Gus Dur yang maha humor.

Tahta Gus Dur meski sejenak mampu memberikan warna baru bagi bangsa terutama soal-soal  toleransi, moderasi, pluralisme dan demokrasi. Tahta yang membuat orang jadi jenaka, ceria dan tertawa bahagia baik bahagia lahir maupun batin, semua bisa bebas berekspresi dengan riang gembira dan tertawa. Rasa humor kembali pulih dalam diri bangsa ini, meski memang harus jeda sejenak kemarin.

Tapi kini, tahta dan teologi humor  itu akan  kembali hadir dengan generasi ideologisnya untuk melanjutkan ayat-ayat humor di muka bumi agar susasana bumi tetap menjadi indah, jenaka dan penuh warna.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah