KABAR BANTEN - Kenaikan kasus Covid-19 akan mencapai puncaknya sekitar 5 sampai 7 minggu setelah libur panjang sebelumnya.
Berdasarkan pengalaman empiris, kasus Covid-19 naik setelah libur panjang sebelumnya, yaitu libur panjang Natal dan Tahun Baru, libur panjang Idul Fitri, dan libur panjang lainnya.
Dikutip KabarBanten.com dari covid19.go.id, diprediksi kenaikan kasus akibat libur Idul Fitri 1442 Hijriah diperkirakan akan sampai puncaknya di akhir bulan Juni ini.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus akibat libur panjang lebaran, kesiapan rumah sakit perlu dipastikan, terutama ketersediaan tempat tidur.
Kapasitas tempat tidur di Indonesia saat ini sebanyak 72 ribu tempat tidur, dan kondisinya saat ini rumah sakit mengalami peningkatan pasien.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa tren lagi naik. Namun jika kita disiplin bersama, seharusnya semuanya bisa diatasi dengan baik dengan persiapan seluruh rumah sakit.
Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19 Kota Serang: Pasar Swalayan tak Berkoordinasi, Langgar Protokol Kesehatan
Dia mengajak semuanya displin protokol kesehatan dengan melaskanakan 3M yakni Memakai masker dengan benar, menjaga jarak serta hindari kerumunan, dan rutin mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
Baca Juga: Terpapar Covid-19 Setelah 2 Kali Vaksin, Fadli Zon Ingatkan Hal Ini, Begini Komentar Warganet
“Mari kita jaga dengan tetap disiplin protokol kesehatan 3M serta sukseskan program vaksinasi Covid-19,” katanya.
Sementara itu, Varian Covid-19 hingga saat ini terus bermutasi dan terdeteksi sebarannya hampir di seluruh pulau di Indonesia dan didominasi Pulau Jawa berdasarkan Whole Genum Sequencing (WGS).
World Health Organization (WHO) menyatakan sejauh ini varian utama terdeteksi yakni B117 (Inggris), B1351 (Afrika Selatan), B11281 atau P1 (Brazil, Jepang) dan B1617 dari India dan mempengaruhi efikasi vaksin.
"WHO berdasarkan studi yang dilakukan beberapa peneliti, menyatakan beberapa varian memiliki pengaruh yang sedikit hingga sedang terhadap angka efikasi tiap vaksin pada kasus positif dengan varian tertentu," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito.***