KABAR BANTEN - Pandemi Covid-19 benar-benar telah menguji eksistensi pers di Indonesia hingga titik terdalam.
Para pengelola perusahaan pers di negeri ini berjibaku mencari cara yang tepat untuk mempertahankan eksistensinya, sekaligus berupaya keras merawat jurnalisme berkualitas (good journalism).
Serikat Perusahaan Pers (SPS) yakin, bahwa dengan terus memperkuat jurnalisme yang berkualitas, pers nasional akan selalu mendapat tempat di hati publik.
Baca Juga: Menperin: Semua Industri Terdampak Covid-19, SPS Dorong Pemerintah Beri Insentif Perusahaan Pers
Dengan kata lain, publik akan memperoleh pencerahan dari mengonsumsi informasi melalui media arus utama (media mainstream).
Pada akhirnya, demokrasi menjadi semakin sehat. Karena publik terbiasa mendiskusikan wacana-wacana yang produktif dari media arus utama, jauh dari hoaks.
"Inilah substansi yang ingin disampaikan SPS kepada publik pada peringatan usia ke-75, 8 Juni 2021 ini," ujar Ketua Harian SPS Pusat Januar P Ruswita.
Baca Juga: Dewan Pers Desak Kepolisian Usut Dugaan Penganiayaan Terhadap Jurnalis Tempo Nurhadi
Menurut Januar, good journalism adalah pilihan paling obyektif bagi keberlanjutan industri pers yang berkualitas, bermartabat, sekaligus sehat secara bisnis.