Siap Bangkitkan Ekonomi di Era Pandemi, PB HMI Buka Inkubator Wirausaha hingga Ciptakan Marketplace

- 20 Juni 2021, 10:08 WIB
Rakernas PB HMI di Grand Cempaka Resort and Convention, Bogor pada 18-20 Juni 2021.
Rakernas PB HMI di Grand Cempaka Resort and Convention, Bogor pada 18-20 Juni 2021. /KabarBanten/Frely Rahmawati

KABAR BANTEN - Bidang Kewirausahaan, UMKM dan Ekonomi Kreatif Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (K-UMKM dan Ekraf PB HMI) bertekad untuk turut serta berpartisipasi dalam membangkitkan ekonomi bangsa Indonesia di era pandemi. 

Hal tersebut terungkap dalam kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PB HMI yang digelar di Grand Cempaka Resort and Convention Bogor, sejak Jumat hingga Minggu, 18-20 Juni 2021.
 
Dalam perumusan program nasional, Bidang K-UMKM dan Ekraf PB HMI akan membuka inkubator yang mampu menciptakan kader-kader Wirausaha.
 
 
Inkubator wirausaha ini bukan hanya mencetak pelaku usaha dengan produk-produk kreatif, tetapi lebih dari itu.
 
Inkubator wirausaha PB HMI nantinya mampu menciptakan mentor yang dapat menelurkan pelaku-pelaku usaha selanjutnya. 
 
Menurut Ketua Bidang K-UMKM dan Ekraf PB HMI Nasrul, output dari wadah inkubator wirausaha tersebut selaras dengan sistem perkaderan PB HMI yang memaknai kader sendiri sebagai sekelompok orang yang dididik secara terus menerus dan akan menjadi tulang punggung yang lebih besar. 
 
"Dalam artian, dengan adanya Inkubator wirausaha HMI ini, kader-kader HMI yang konsen dalam bidang usaha akan kami lakukan pendataan dan pengklasifikasian (wirausaha pemula dan lanjutan) sehingga akan mudah kami (K-UMKM dan Ekraf PB HMI) lakukan pemetaan," ungkapnya. 
 
"Konsep Inkubator bisnis yang kami canangkan selaras dengan proses perkaderan HMI, yakni akan kami didik terus menerus untuk menjadi pelaku usaha profesional, yang kedepan mampu mendidik pula kader HMI lainnya sehingga dapat menciptakan kader wirausaha HMI dalam lingkup yang lebih besar," ujarnya menambahkan. 
 
Selain itu, pihaknya juga akan menciptakan marketplace yang mampu menampung produk-produk yang dimiliki kader HMI. 
 
"Jadi nanti, kita akan ciptakan sebuah aplikasi digital atau bisa dikatakan sebagai marketplace HMI yang mampu menampung seluruh produk usaha Kader HMI dari sabang sampai merauke termasuk juga produk-produk kader HMI yang sudah kita didik dalam inkubator wirausaha dibawah naungan kami," ungkapnya. 
 
"Nanti setelah terbentuk sistemnya, kita juga akan masuk ke wilayah pengabdian, kita akan coba membangun desa binaan UMKM dan Ekraf di beberapa daerah yang sekiranya potensial, termasuk Banten, Papua, Surabaya, Tembilahan, dan lainnya akan coba kita sentuh," katanya.
 
"Apalagi memang ini sejalan dengan visi misi Ketum PB HMI yakni "Berdaya Bersama", yang mana, K-UMKM dan Ekraf sendiri menjadi isu yang sangat penting diangkat periode ini khususnya dalam upaya membantu membangkitkan ekonomi negara ditengah krisis pandemi saat ini," ujarnya menambahkan.
 
Sementara, Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama mengungkapkan, di tengah krisis kesehatan akibat Covid-19 ini, menyebabkan multiplier effect. 
 
"Dampak akibat pandemi COVID-19 ini, sangat berpengaruh dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi kita termasuk ekonomi kreatif ini melambat," ujarnya. 
 
Apalagi, saat ini Indonesia dihadapkan dengan bonus demografi yang jika tidak mampu dimanfaatkan dan dioptimalkan, maka bonus demografi tersebut akan menjadi beban. 
 
"Oleh karenanya, kader HMI harus hadir untuk mampu memanfaatkan dan mengoptimalkan peluang atas Bonus Demografi," ujarnya dalam pemaparan visi misi saat Rakernas hari kedua pada Sabtu, 19 Juni 2021.
 
"Menuju 1 Abadi HMI 2047, saya kira dua tahun kepengurusan bukan jangka waktu yang panjang, sehingga harus bermakna," katanya
 
Lebih lanjut, Raihan menjelaskan bahwa yang dikhawatirkan atas bonus demografi ini hanya timbul dalam ruang-ruang diskusi, dan para pemuda tidak siap menghadapinya. 
 
"Konsen kita kedepan adalah membangun HMI dan masyarakat Indonesia dalam menyongsong demografi, sehingga menuju 1 Abad HMI ini kita mampu berperan," ungkapnya.
 
 
Kemandirian ekonomi menjadi isu central, dampak terbesar adanya bonus demografi termasuk COVID-19 adalah krisis ekonomi. 
 
"Untuk itu, kita harus sadar dengan kebutuhan sehingga mampu melakukan hal-hal yg lebih produktif," ujarnya.
 
"Ini harus kita fahami, bagaimana atas kondisi saat ini, tidak semua kader HMI bisa berkarir di bidang politik, tapi kewirausahaan merupakan salah satu opsi ke depan karena HMI ini mempunyai jaringan yang cukup luas," ujarnya kepada seluruh Fungsionaris PB HMI.***

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah