Sejarah Pendakian Clara Sumarwati, Taklukkan Puncak Everest, tak Diakui Indonesia, namun Terkenal di Dunia

- 22 Juli 2021, 15:09 WIB
Clara Sumarwati bersama kucing kesayangannya. Saat ini Clara berusia 54 tahun dan aktif dalam sebagai pembimbing di beberapa komunitas pecinta alam dan pendaki di Yogyakarta.
Clara Sumarwati bersama kucing kesayangannya. Saat ini Clara berusia 54 tahun dan aktif dalam sebagai pembimbing di beberapa komunitas pecinta alam dan pendaki di Yogyakarta. /Tangkapan layar /Instagram @clarasumarwati

KABAR BANTEN - Clara Sumarwati perempuan Indonesia yang berhasil taklukan puncak Gunung Everest dengan ketinggian 8.849 mdpl pada tahun 1996 silam.

Namun, banyak masyarakat Indonesia tak mempercayai dan mengakui atas capaian yang telah ditorehkannya.

Bahkan, Clara Sumarwati sempat masuk rumah sakit jiwa karena dianggap mengada-ada, hingga akhirnya dia depresi.

Baca Juga: Dilaporkan Hilang Sepekan Lalu, Pendaki Wanita di Gunung Abbo Ditemukan Selamat

Clara masuk rumah sakit jiwa di Magelang setahun setelah dirinya berhasil menaklukan puncak Gunung Everest yang merupakan gunung tertinggi di dunia.

Dilansir dari akun instagram @grammatikal, selama di rumah sakit jiwa pada tahun 1997, Clara selalu berkata bila dirinya pernah mendaki Gunung Everest.

Namun sayangnya, Pemerintah Indonesia, termasuk masyarakat kalangan atas di lingkungannya meragukan ucapan Clara Sumarwati karena dianggap kurang bukti.

Sebab, Clara hanya menunjukkan sedikit bukti foto ketika dirinya mencapai puncak Gunung Everest.

Apalagi, tidak adanya foto segitiga yang menandakan bila Clara telah mencapai puncak Everest sebagai bukti.

Baca Juga: Hewan Kurban Raffi Ahmad untuk Idul Adha 1442 H, Berasal dari Gunung Kidul, Namanya Si Bager, Segini Beratnya

Meski diragukan oleh masyarakat Indonesia, ternyata Clara Sumarwati telah diakui di sejumlah penjuru dunia.

Bahkan beberapa jurnal luar negeri telah mengakui Clara Sumarwati sebagai perempuan Asia Tenggara pertama yang sampai di puncak Gunung Everest.

Pendakian ke Gunung Everest pada 26 September 1996 diakui Clara, yang dilansir dari akun instagram @empatjourneystore bukanlah ekspedisi pertama baginya.

Sebab sebelumnya pada 1994, Clara Sumarwati bersama lima orang dari Perkumpulan Pendaki Gunung Angkatan Darat (PPGAD) sempat mendaki Gunung Everest, meski hanya mencapai ketinggian 7.000 meter.

Pada saat pendakian tahun 1994 tersebut, Clara bersama tim PPGAD terhadang medan yang sulit dan berbahaya, karena berada di jalur 'South Col' atau Selatan pada Pegunungan Himalaya.

Baca Juga: 3 Seniman Ini Melukis dengan Alat tak Biasa, Nomor 3 Jangan Berani Coba-coba

Atas kegagalan itulah, membuat tekad Clara Sumarwati semakin bulat untuk menaklukkan puncak Gunung Everest.

Dia pun bercita-cita untuk mengibarkan bendera merah putih di puncak Everest pada 17 Agustus 1995, tepat 50 tahun Indonesia merdeka.

Bahkan dalam kepsyen @empatjourneystore disebutkan bila Clara telah mendaki beberapa gunung, yakni Gunung Aconcagua di Argentina dengan ketinggian mencapai 6.962 meter di atas permukaan laut (mdpl), dan Gunung Annpurna di Nepal, yang ketiggiannya mencapai 8.091 mdpl.

Kisah perjalanan pendakian Everest perempuan kelahiran 6 Juli 1967 ini juga dimuat dalam sebuah buku berjudul 'Indonesia Menjejak Everest' yang disusun oleh Jurnalis Indonesia Furqon Ulya.

Tak hanya itu, namanya juga tercatat dalam beberapa buku di luar negeri, seperti buku berjudul 'Everest' karya Walt Unsworth pada tahun 1999, dan 'Everest: Expedition to the Ultimate' karya Reinhold Messner di tahun yang sama.

Kondisi terbaru, saat ini Clara Sumarwati dalam keadaan baik-baik saja dan bersikap masa bodo tidak mau ambil pusing dalam setiap omongan orang lain.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Instagram @grammatikal


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x