Risma Curhat Seminggu Tidur di Mobil, Pikirannya Sering Kesana Kemari, Strategi Mensos Akhirnya Diungkap

- 22 September 2021, 16:45 WIB
Mensos Risma curhat di hadapan DPD RI bahwa seminggu tidur di mobil dan pikirannya sering ksana kemari.
Mensos Risma curhat di hadapan DPD RI bahwa seminggu tidur di mobil dan pikirannya sering ksana kemari. /kemensos.go.id

KABAR BANTEN - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma curhat di hadapan hadapan anggota Komite lll Dewan Perwakilan Daerah (DPD) bahwa dirinya selama seminggu tidur di mobil akibat padatnya agenda ke tempat bencana.

Risma curhat seminggu tidur di mobil dan harus pergi pagi pulang pagi lagi dalam Rapat Kerja dengan DPD RI tentang pembahasan realisasi program kerja Kementerian Sosial (Kemensos) Tahun 2021 pada Senin, 21 September 2021.

Bukan hanya seminggu tidur di mobil, namun Risma yang juga mantan Wali Kota Surabaya tersebut, mengaku pikirannya sering kesana kemari dan kadang-kadang jadi banyak lupa.

 “Jadi mohon maaf pak, kadang-kadang pikirannya kesana, kesana, kesana. Jadi kadang-kadang, aku tadi udah perintah apa belum ya. Makanya tadi saya sampaikan, Pak Sekjen ini tugas mu loh ya,” kata Risma, dikutip dari Youtube Linjamsos Oke, pada 22 September 2021.

Baca Juga: BST Rp 300 Ribu Segera Cair, Periode Mei-Juni Disalurkan Bulan Ini, Begini Penjelasan Mensos Risma

Risma kemudian mengungkapkan kerjanya sebagai Mensos yang padat agenda kantor dan mendatangi daerah bencana.

“Pagi ke kantor sampai magrib. Habis magrib, ke Subang, Krawang saat banjir. Nanti pagi jam 4 pulang, trus jam 6 ngantor. Nanti bernagkat lagi ke Pekalongan, saya naik mobil lagi. Jadi tidur di mobil aja,”kata Risma.

Dalam kesempatan itu, Risma juga menceritakan saat berangkat menggunakan helikopter ke Pulau Pantar Alor Nusa Tengara Timur (NTT). Dari enam orang, lalu terbang lagi tinggal satu orang.

“Saya sama Pak Menko. Terus saya turun dimana itu. Pak Menko kemudian bilang, Bu helikopternya gak bisa pulang. Saya bilang gimna, saya punya janji ketemuan sama orang,” ujarnya.

Dalam rapat kerja dengan Komite lll DPD RI tersebut, Risma akhirnya memaparkan strateginya mengakselerasi penanganan kemiskinan, yang secara umum bertumpu pada dua pilar utama yakni meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengeluaran.

Peningkatan pendapatan dilakukan dengan menghidupkan ‘mesin kedua’ perekonomian, dengan pelakunya bisa ibu atau bapak di dalam rumah tangga.

“Dengan demikian, dalam keluarga tersebut pasangan suami istri sama-sama memiliki kegiatan produktif,” kata Mensos Risma, dikutip dari kemensos.go.id.

Dalam paparannya Mensos menyampaikan pemerintah fokus pada program untuk menekan pengeluaran keluarga miskin dan rentan seperti pengeluaran sehari-hari yang menyangkut kebutuhan sandang, pangan dan papan.

“Di sini pemerintah mengurangi beban ekonomi melalui keberpihakan penerapan kebijakan subsidi secara proporsional dan dengan bantuan sosial yang mencakup kebutuhan pokok (sembako) dan kesehatan serta pendidikan,” kata Mensos.

Untuk meningkatkan pendapatan, Kemensos menghubungkan penerima manfaat yakni pemulung, gelandangan dan pengemis dengan dunia kerja, melalui peningkatan kewirausahaan sosial.

Baca Juga: Mensos Risma Beraksi Kembali, Dikawal Doni Monardo ke Mamuju, Bawa Logistik Menuju Pengungsian

Untuk mengurangi biaya sekolah serta perawatan kesehatan ibu hamil dan balita, Kemensos mengintervensi keluarga miskin dengan Program Keluarga Harapan (PKH).

“Dalam PKH ada komponen anak sekolah, pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil dan balita,” kata Mensos.

Di samping PKH, Program Bantuan Sosial Tunai (BST) juga untuk meningkatkan daya beli penerima manfaat. Kedua bansos memberikan bantuan dana kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Sementara itu Program Kartu Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) disalurkan untuk pemenuhan kebutuhan pokok.

Dua strategi tersebut disusun dengan latar belakang pemikiran bahwa kebijakan percepatan penanganan kemiskinan tidak bisa berjalan tanpa titik akhir.

Mensos menyatakan untuk mencapai target, Kemensos perlu menyiapkan daya ungkit program (laverage).

 “Kalau dia sehat dan mampu secara fisik, maka bisa diberikan akses kepada dunia kerja maupun dengan meningkatkan kemampuan vokasional,” katanya.

Paparan Mensos mendapat sambutan positif anggota DPD. Anggota dari Jawa Tengah Bambang Sutrisno menyatakan siap mengawal program Kemensos.

Mirati Dewaningsih dari Maluku menyampaikan adanya sejumlah 99.000 KPM belum cair bantuannya.

Pernyataan Mirati langsung disambut Mensos dengan kesanggupan untuk langsung merencanakan hadir di Maluku. “Saya akan langsung ke sana. Karena besar sekali jumlahnya,” kata Mensos.

Baca Juga: Kisah Blusukan Mensos Risma, Susuri Warga Terlantar hingga Kolong Jembatan, Hal Menyedihkan Diungkap Stafnya

Respon cepat Mensos membuat Mirati langsung mengacungkan jempol. “Oh ibu berkenan hadir langsung ke Maluku. Mudah-mudah saya berkesempatan mendampingi ibu,” kata Mirati.***

Editor: Yadi Jayasantika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah