Kisah Blusukan Mensos Risma, Susuri Warga Terlantar hingga Kolong Jembatan, Hal Menyedihkan Diungkap Stafnya

- 15 Februari 2021, 18:17 WIB
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini foto bersama anak-anak di Kampung Jaha, Desa Pagar Agung, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, Ahad, 7 Februari 2021.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini foto bersama anak-anak di Kampung Jaha, Desa Pagar Agung, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, Ahad, 7 Februari 2021. /Dokumen SMSI/

KABAR BANTEN - Menteri Sosial atau Mensos Tri Rismaharini, sempat menuai kritik dan sorotan hingga dianggap pencitraan saat blusukan di DKI Jakarta. Namun ternyata dalam blusukannya itu, banyak hal menyedihkan yang ditemukan Risma saat menyusuri kehidupan di kolong jembatan hingga kolong tol dan pemukiman pemulung.

Dari keluhan yang disampaikan warga, ada beberapa hal yang dikeluhkan warga. salah satu di antaranya, warga mngeluh karena sulit mendapatkan akses bantuan sosial dari pemerintah.

Hal itu terungkap staf Mensos Tri Rismaharini saat meninjau proses perekaman data kependudukan bagi warga marjinal/telantar yang kembali digelar di Gedung Aneka Bhakti Kementerian Sosial RI, Jakarta, Minggu 14 Februari 2021.

Baca Juga: Gara-gara Gencar Kampanye Ini, Gubernur Jabar Diganjar Penghargaan, Ridwan Kamil : Saya Komitmen Lahir Batin


Dalam perekaman data kependudukan itu, sebanyak 56 warga marjinal/telantar dari Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Swara Peduli dan LKS Sekar, diberikan akses untuk mendapat identitas kependudukan berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Baca Juga: Yess!! Lowongan Pekerja Lokal Digagas, Warga Sekitar Industri akan Diberdayakan, Ini Program Kemenaker


Sejak menjadi Mensoss, Tri Rismaharini telah melakukan kunjungan ke beberapa lokasi tempat tinggal warga marjinal/telantar seperti kolong jembatan Pegangsaan, kolong tol Gedong Panjang Penjaringan, hingga pemukiman pemulung di wilayah Cilincing Tanjung Priok.

 Baca Juga: Mengenal Asal Usul Nama Banten, Pusat Kerajaan Islam dan Negeri para Jawara

“Dari kunjungan itu warga mengeluhkan tentang sulitnya mendapatkan akses bantuan sosial dari pemerintah. Kondisi tersebut, karena tidak adanya identitas kependudukan yang dimiliki warga telantar,” kata Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial, Idit Supriadi Priatna, dikutip KabarBanten.com dari kemensos.go.id.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: kemensos.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x