Vaksinasi Booster, Beda dengan Vaksinasi Tambahan, Vaksinnya Harus Sama dengan Suntikan Sebelumnya atau Tidak?

- 13 Januari 2022, 10:59 WIB
 Ilustrasi vaksinasi booster yang berbeda dengan vaksinasi tambahan, ternyata dapat dilakukan dengan jenis vaksin yang sama atau berbeda dari suntikan sebelumnya.
Ilustrasi vaksinasi booster yang berbeda dengan vaksinasi tambahan, ternyata dapat dilakukan dengan jenis vaksin yang sama atau berbeda dari suntikan sebelumnya. /Pixabay.com/Wir Pixs

KABAR BANTEN-Program vaksinasi dosis ketiga atau vakisnasi booster di Indonesia sebagai upaya mengembalikan imunitas dan proteksi klinis yang menurun di populasi berdasarkan temuan hasil sero survei, telah dimulai, pada Rabu, 12 Januari 2022.

Salah satu bentuk upaya lanjutan dari vaksinasi primer atau dosis penuh bagi 1 kali atau 2 kali suntik yang tergantung jenis vaksinnya, vaksinasi booster ternyata berbeda dengan istilah vaksinasi tambahan atau additional dose.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari YouTube Sekretariat Presiden, berikut ini alasan penting dan perbedaan vaksinasi booster dengan vaksinasi tambahan atau additional dose yang disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito.

Baca Juga: Pemkot Tangerang Pastikan Vaksinasi Booster Gratis, Begini Ketentuannya 

Dia menjelaskan, vaksinasi booster berbeda dengan istilah vaksinasi tambahan atau additional dose yang mungkin dibutuhkan saat imunitas individu tidak terbentuk dengan cukup setelah vaksinasi primer.

“Yang umumnya, ditemukan pada penderita gangguan kekebalan tubuh. Diluar dari beberapa manfaat vaksinasi booster dalam konteks kesehatan, vaksin booster secara tidak langsung dapat menjadi modal untuk penguatan pemulihan ekonomi," kata Wiku menjelaskan.

Inilah tiga alasan penting vaksinasi booster dari sisi kesehatan, yang di antaranya karena adanya kecenderungan penurunan jumlah antobodi:

1. Adanya kecenderungan penurunan jumlah antibodi sejak 6 bulan pasca vaksinasi, terutama di tengah kemunculan varian-varian Covid-19 baru termasuk varian Omicron.

Merujuk studi meta analisis dan analisis regresi oleh Fekin dkk tahun 2021, diketahui bahwa efektivitas 4 vaksin yang sudah mendapatkan EUL dari WHO mengalami penurunan aktivitas sebesar 8 persen dalam 6 bulan terakhir pada seluruh kelompok umur.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x