Kerengkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat Nonaktif, Usut Dugaan Perbudakan, Polri Turun Tangan

- 25 Januari 2022, 10:19 WIB
Sebuah kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat Nonaktif diusut Polri, yang sebelumnya dilaporkan Migrant Care ke Komnas HAM karena adanya dugaan perbudakan.
Sebuah kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat Nonaktif diusut Polri, yang sebelumnya dilaporkan Migrant Care ke Komnas HAM karena adanya dugaan perbudakan. /Migrant Care

KABAR BANTEN-Polri turun tangan menyelidiki keberadaan kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin. 

Penemuan kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin, segera diusut Polri apakah ada dugaan perbudakan atau tidak.

Sebuah kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat Nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin telah dilaporkan Migrant Care ke Komnas HAM.

Baca Juga: Belasan Orang Meninggal, Dibacok dan Terbakar di Ruang Karaoke, Pertikaian Dua Kelompok Warga di Sorong

Perhimpunan Indonesia untuk Buruh Migrant Berdaulat atau Migrant Care mendatangi kantor Komnas HAM.

Kedatangan mereka untuk melaporkan adanya kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat Nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin.

Mereka menduga, Bupati Langkat Nonaktif itu telah melakukan perbudakan terhadap 40 pekerja kelapa sawit. 

Dalam laporannya itu, pihak Migrant Care turut melampirkan bukti-bukti berupa foto terkait kerangkeng manusia itu.

Kerangkeng manusia itu tampak terlihat seperti penjara dengan besi dan gembok di dalam rumah. 

Adapun pekerja sawit yang menjadi korban dugaan perbudakan ini dikabarkan tidak hanya dikurung selepas kerja.

Baca Juga: 370 Tersangka Terorisme Ditangkap, Barang Bukti dari Senpi hingga Detonator, Kapolri: Aksi Teror di 2021 Turun

Akan tetapi, juga mendapatkan penyiksaan tak manusiawi serta tidak menerima gaji sepeserpun.

Dalam hal ini, Polri turun tangan menyelidiki temuan kerangkeng tersebut.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, pihaknya juga akan mengusut ada tidaknya unsur atau dugaan perbudakan di rumah tersebut.

Baca Juga: Jadwal Pemilu 2024: Pilkada Digelar Terpisah, Lebih Dulu Pilpres, DPR, DPD, dan DPRD

"Saya akan cek dahulu, apakah ada hubungan dengan perbudakan atau bagaimana," kata Ramadhan dikutip dari PMJNews, Senin (24/1/2022).***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: PMJNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah