Hati-Hati Modus Minyak Goreng Murah, Banyak Warga Tertipu hingga Ratusan Juta, Pimpinan MPR: Atasi Kelangkaan!

- 10 Februari 2022, 12:51 WIB
ilustrasi minyak goreng yang kini langka, memunculkan modus penipuan menawarkan ahrga murah hingga banyak warga jadi korban kelangkaan yang terjadi saat ini.
ilustrasi minyak goreng yang kini langka, memunculkan modus penipuan menawarkan ahrga murah hingga banyak warga jadi korban kelangkaan yang terjadi saat ini. /Pikiran Rakyat/Portal Bandung Timur/Heriyanto/

KABAR BANTEN-Pemerintah melalui instansi terkait diminta mengatasi kelangkaan minyak goreng di pasaran, yang justru terjadi setelah adanya kebijakan satu harga dan disusul dengan kebijakan tiga harga.

Dari kelangkaan minyak goreng tersebut, bahkan banyak warga tertipu dan di antaranya hingga mencapai ratusan juta akibat memesan dalam jumlah besar tergiur harga murah.

Namun ironisnya, kelangkaan minyak goreng makin terjadi  setelah pemerintah menerapkan kebijakan minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter.

Pemerintah sebelumnya menerapkan kebijakan minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter. Kemudian, kebijakan minyak goreng tiga harga yakni minyak goreng curah sebesar Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 liter.

Baca Juga: Minyak Goreng Murah Diserbu Warga, Diskoumperindag Gelar Operasi Pasar, Banyak Emak Emak Gak Kebagian

Akan tetapi setelah kebijakan tersebut dikeluarkan, masyarakat kesulitan mendapatkan minyak goreng karena terjadi kelangkaan di pasaran.

Hal itu menuai perhatian Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, yang meminta instansi terkait mengatasi masalah kelangkaan minyak goreng.

"Pandemi ini membuat masyarakat kita banyak yang susah. Oleh karena itu Pak Presiden Joko Widodo sudah instruksi harga minyak goreng itu satu harga untuk rakyat," kata Zulkifli Hasan, dikutip dari Antara, Kamis, 10 Februari 2022.

Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan meminta instansi terkait untuk segera mengatasi kelangkaan minyak goreng, yang justru kini masih terjadi kelangkaan dan harganya belum stabil.

Ia mengharapkan pemerintah segera bertindak, terutama terhadap kemungkinan adanya penimbunan minyak goreng.

"Harus ditindak kalau ada penimbunan atau kenapa enggak jalan. Pak Presiden sudah dua kali perintah ini, masa enggak patuh," kata  Zukifli Hasan.

Salah seorang pedagang di Pasar Manis Purwokerto, Icuk mengaku telah didatangi oleh tenaga pemasaran dari salah satu produsen minyak goreng kemasan premium dan menginformasikan jika akan segera mengirimkan minyak goreng yang dipesan.

Akan tetapi, setelah ditunggu sampai saat sekarang, kata dia, minyak goreng yang telah dipesan tidak kunjung datang.

"Kemarin katanya, harga minyak gorengnya dari sana cuma Rp13.500 per liter dan ada juga merek lainnya yang ditawarkan dengan harga Rp12.500 per liter. Tapi sampai sekarang tidak kunjung datang," katanya.

Pedagang lainnya, Cikem mengakui kesulitan mendapatkan pasokan minyak goreng untuk bisa dijual di Pasar Manis.

Kalaupun ada, kata dia, harga minyak goreng yang ditawarkan belum sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.

"Katanya ada subsidi, dimurahkan, tapi ternyata barangnya enggak ada. Jadi susah cari minyak goreng, banyak konsumen yang minta minyak goreng murah, tapi harganya belum stabil," katanya.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah