“Hal itu memang terdapat pengaruh dari posisi gerak semu matahari dan juga dominasi cuaca cerah awal atau puncak musim kemarau,” tulis BMKG dalam penjelasannnya.
Suhu maksimum sekitar 36 derajat celsius, juga bukan merupakan suhu tertinggi yang pernah terjadi di Indonesia, karena rekor suhu tertinggi yang pernah terjadi adalah 40 derajat celcius di Larantuka (NTT) pada 5 September 2012.
Namun, anomali suhu yang lebih panas dibandingkan beberapa wilayah lainnya di Indonesia mengindikasikan faktor lain yang mengamplifikasi periode puncak suhu udara tersebut.
Kondisi udara yang terasa panas dan tidak nyaman dapat disebabkan oleh suhu udara yang tinggi. Suhu udara tinggi terjadi pada udara yang kelembapannya tinggi maka akan terkesan "sumuk", sedangkan bila udaranya kering (kelembapan rendah) maka akan terasa "terik" dan membakar.
Analisis iklim dasarian pada periode 1 - 10 Mei 2022 menunjukkan lebih hangatnya suhu muka laut di wilayah Samudera Hindia barat Sumatera dan Laut Jawa.
Hal ini akan menambah suplai udara lembab akibat penguapan yang lebih intensif dari permukaan lautan. ***