Virus ini ditemukan pertama kali pada tahun 1958 pada monyet dan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo virus ini diidentifikasi pada manusia.
Menurut Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit (CDC) Bahwa cacar monyet ini dilaporkan pertama kali ditemukan di negara-negara Afrika tengah dan barat.
3. Monkeypox atau cacar monyet tidak menyebar dengan mudah seperti COVID-19
Penyebaran cacar monyet ini sering terjadi dari hewan ke manusia, sedangkan penyebaran dari orang ke orang itu lebih jarang terjadi.
Namun menurut CDC, penularan cacar monyet antara manusia di mungkinkan terjadi melalui kontak fisik, ketika hubungan intim, menyentuh barang yang sebelumnya terkena cairan atau ruam, kontak langsung dengan cairan tubuh atau dengan ruam yang menukar
Selain itu juga CDC juga mengatakan jika wanita hamil juga dapat menyebarkan virus ke janin melalui plasenta.
4. Monkeypox atau cacar monyet tidak mematikan
Menurut Hannah Newman, direktur epidemiologi di Lenox Hill Hospital di New York City mengatakan bahwa tingkat kematian terkait dengan strain (cedera atau nyeri otot) diperkirakan sekitar satu persen.
Itulah beberapa gejala cacar monyet yang harus diwaspadai dan fakta menurut ahli epidemiologi, semoga informasi ini bermanfaat.***