32 Kutipan Bung Karno pada Proklamasi 17 Agustus, Penuh Semangat Perjuangan dan Kemerdekaan

- 13 Agustus 2022, 13:48 WIB
Ilustrasi terkait kutipan Bung Karno 17 Agustus.
Ilustrasi terkait kutipan Bung Karno 17 Agustus. /Tangkapan layar/Kemndikbud.go.id

 

KABAR BANTEN – Berikut ini kami rangkumkan 32 kutipan Bung Karno pada HUT Proklamasi 17 Agustus yang penuh semengat kemerdekaan dan dari buku “di bawah bendera revolusi” yang sampai hari ini kata-kayanya masih mampu memotivasi banyak orang.
 
Bung Karno atau Presiden Soekarno merupakan pemimpin yang produktif dalam menulis, tak heran jika bukunya bertebaran dan sampai sekarang masih banyak dibaca, mungkin dari tujuh presiden Indonesia yang paling produktif menulis adalah Bung Karno.
 
Dilansir Kabar Banten dari kumpulan pidato-pidato Bung Karno dan buku “di bawah bendera revolusi”, berikut rangkuman 32  kutipan Bung Karno pada HUT Proklamasi 17 Agustus yang penuh semangat kemerdekaan.
 
1. “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “.
 
(kutipan pidato Bung Karno pada HUT Proklamasi, 1949)
 
2. “Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.”
 
(kutipan pidato Bung Karno pada HUT Proklamasi, 1950)
 
3. “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”.
 
(kutipan Bung Karno pada pidato HUT Proklamasi, 1956)
 
4. “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.”
 
(kutipan Bung Karno pada pidato HUT Proklamasi, 1963)
 
5. “Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya”
 
(kutipan pidato Bung Karno pada Pidato HUT Proklamasi, 1964)
 
6. “Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase”
 
(kutipan pidato Bung Karno pada HUT Proklamasi, 1964)
 
7. “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.”
 
(kutipan pidato Bung Karno pada HUT Proklamasi, 1966)
 
8. “Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong”
 
(kutipan pidato Bung Karno pada HUT Proklamasi, 1966)
 
9. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”
 
(kutipan pidato Bung Karno pada Hari Pahlawan 10 Nop.1961)
 
10. "……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan…”
 
(kutipan Bung Karno)
 
11. “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”.
 
(kutipan Bung Karno)
 
12. “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”
 
(kutipan Bung Karno)
 
13. “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”.
 
(kutipan Bung Karno)
 
14. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
 
(kutipan Bung Karno)
 
15. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
 
(kutipan dari pidato perjuangan Bung Karno)
 
16. “Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”
 
(kutipan Bung Karno dari buku Sarinah, hlm 17/18)
 
17. "Jas Merah, Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah"
 
(kutipan Bung Karno)
 
18. “Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita”
 
19. “Bebek berjalan berbondong-bondong, akan tetapi burung elang terbang sendirian.”
 
(kutipan Bung Karno dari Indonesia Menggugat)
 
20. “Apa yang sudah disepakati secara politik, jangan pernah diperdebatkan secara estetis.”
 
(kutipan Bung Karno dari buku Di Bawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
 
21. “Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”
 
(kutipan Bung Karno dari buku Di Bawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
 
22. “Insinyur (Sarjana) yang bekerja pada orang lain itu (masuk dalam golongan) proletar. Karena ia menjual tenaganya (kepada orang lain) dan alat alat produksi yang dia gunakan untuk bekerja bukan menjadi hak miliknya.”
 
(kutipan Bung Karno dari buku Di Bawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
 
23. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.”
 
(kutipan Bung Karno dari buku Di Bawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
 
24. “Nasionalis yang sedjati, jang nasionalismenya itu bukan timbul semata-mata suatu copie atau tiruan dari nasionalisme barat akan tetapi timbul dari rasa tjinta akan manusia dan kemanusiaan”
 
(kutipan Bung Karno dari buku Di Bawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
 
25. “Kalau perempuan itu baik, maka jayalah negara. Tetapi kalau perempuan itu buruk, maka runtuhlah negara”
 
(kutipan Bung Karno dari buku Di Bawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
 
26. “Dalam tahun 1882 Ernest Renan telah membuka pendapatnja tentang faham "bangsa" itu. "Bangsa" itu menurut pudjangga ini ada suatu njawa, suatu azas-akal, jang terdjadi dari dua hal: pertama-tama rakjat itu dulunja harus bersama-sama mendjalani suatu riwayat; kedua rakjat itu sekarang harus mempunjai kemauan, keinginan hidup mendjadi satu. Bukannja djenis (ras), bukannja pula batas-batas negeri jang mendjadikan "bangsa" itu.”
 
(kutipan Bung Karno dari buku Di Bawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
 
27. “Bangsa itu adalah suatu persatuan perangai jang terdjadi dari persatuan hal-ichwal jang telah didjalani oleh rakjat itu.”
 
(kutipan Bung Karno dari buku Di Bawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
 
28. “Nasionalisme itu jalah suatu itikad; suatu keinsyafan rakjat bahwa rakjat itu ada satu golongan, satu "bangsa"!”
 
(kutipan Bung Karno dari buku Di Bawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
 
29. “Bahwa jang menjebabkan kolonisasi itu bukanlah keinginan pada kemasjhuran, bukan keinginan melihat dunia-asing, bukan keinginan merdeka, dan bukan pula oleh karena negeri rakjat jang mendjalankan kolonisasi itu ada terlampau sesak oleh banjaknja penduduk, sebagai jang telah diadjarkan oleh Gustav Klemm, akan tetapi asalnja kolonisasi ijalah teristimewa soal rezeki.”
 
(kutipan Bung Karno dari buku Di Bawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
 
30. “Jang pertama-tama menjebabkan kolonisasi jalah selamanja kekurangan bekal-hidup dalam tanah-airnja sendiri.
 
(kutipan Bung Karno dari buku Di Bawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
 
31. “Orang tak akan gampang-gampang melepaskan bakul-nasinja, djika pelepasan bakul itu mendatangkan matinja!”
 
(kutipan Bung Karno dari buku Di Bawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
 
32. “Jang mendatangkan pemberontakan-pemberontakan itu biasanja bagian-bagian jang terketjil, dan bagian-bagian jang terketjil sekali.”
 
(kutipan Bung Karno dari buku Di Bawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
 
Demikian rangkumkan 32 kutipan Bung Karno pada HUT Proklamasi 17 Agustus yang penuh semengat kemerdekaan dan motivasi untuk setiap generasi bansga Indonesia. Semoga bermanfaat dan tetap semangat.***
 

 

Editor: Kasiridho

Sumber: buku di bawah bendera revolusi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x