Bendera Merah dan Putih yang sudah dipisahkan tersebut kemudian dibawa dengan dua tas yang juga terpisah.
Bendera tersebut lalu disambungkan kembali dengan cara menjahit, mengikuti lubang jahitannya satu persatu.
Satu tahun kemudian, saat Presiden Sukarno sedang menjalani pengasingan di Bangka, ia meminta kepada Husein Mutahar agar membawa Bendera Merah Putih itu kembali ke hadapan Sukarno.
Akhirnya, bendera merah putih tersebut dikembalikan kepada Presiden Soekarno di Bangka dengan cara menyamarkannya kembali menggunakan bungkusan kertas koran.
Setelah menjalani pengasingan di Bangka, akhirnya pada tanggal 6 Juli 1949, Presiden Soekarno bersama bendera Merah Putih kembali dan tiba dengan selamat di Ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta.
Pada tanggal 17 Agustus 1949, bendera pusaka kembali dikibarkan di halaman depan Gedung Agung.
Demikian sejarah singkat tentang Bendera Merah Putih yang ternyata pernah terbagi dua sebagai upaya menyelamatkannya dari penyitaan para penjajah. Semoga bermanfaat.***