Network
KABAR BANTEN - Warga Bandung digegerkan dengan kabar kasus positif HIV AIDS yang menyasar ratusan Mahasiswa dan Ibu rumahtangga hingga kabar ini sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Kabar banyaknya warga Bandung yang terinfeksi HIV AIDS adalah, mengacu pada data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, seperti dilansir kabar-banten.com dari kanal youtube Pikiran Rakyat dan sumber lainnya. KPA mencatat bahwa penularan virus HIV AIDS didominasi usia produktif yaitu usia 20 sampai 29 tahun.
Tercatat hingga Desember 2021 terdapat 12,358 pengidap HIV AIDS. Ketua komisi KPA Kota Bandung, Sis Silvia Dewi mengungkapkan bahwa, kasus HIV AIDS ini menyasar semua profesi temasuk Mahasiswa.
Kasus penularan HIV AIDS di Kota Bandung ini, mencapai 5.943, dan Mahasiswa yang terpapar positif HIV AIDS sekitar 6,47 persen, atau mencapai 414 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani mengatakan bahwa, data terkait jumlah kasus HIV AIDS bersifat kumulatif. Pasalnya, sekali terdiagnosis HIV AIDS, maka ia akan terus terdiagnosis hingga meninggal dunia.
Selain itu terdapat 664 ibu rumahtangga yang terpapar HIV AIDS, diduga tertular dari suaminya yang berganti ganti pasangan seksual tanpa menggunakan pengaman.
Gina Afriani, Comuniti Development Rumah Cemara, juga mengungkapkan pandangannya soal penomena kasus HIV AIDS dikalangan mahasiswa tersebut.
Menurut Gina Afriani mahasiswa yang terpapar HIV AIDS ini mendapat sorotan karena statusnya, padahal jika dikategorikan mahasiswa yang terpapar ini dikelompokkan masih usia produktif, lalu apa yang menyebabkan mereka bisa terpapar infeksi HIV AIDS?
"Ada kemungkinan besar mereka para mahasiswa bukan terpapar akibat penggunaan narkoba dengan perantara jarum suntik, penyebaran HIV AIDS sekarang ini didominasi penyebabnya karena hubungan seksual yang tidak aman," jelasnya.
