Network
KABAR BANTEN - Tanggal 28 Oktober setiap tahunnya diperingati oleh bangsa Indonesia sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Peristiwa 28 Oktober 1928 merupakan puncak pergerakan nasional sehingga kita memperingatinya sebagai momentum hari bersejarah yang dipelopori oleh pemuda pemudi pada masa itu.
Diharapkan pemuda pemudi masa kini bisa berperan aktif dan unggul menghasilkan karya dan memajukan bangsa Indonesia.
Dikutip Kabar Banten dari video youtube channel Azwar Rangkuti, berikut sejarah Sumpah Pemuda:
1. Sumpah Pemuda sebagai kesadaran berpolitik
Sejarah Sumpah Pemuda diawali dengan munculnya kesadaran berpolitik di kalangan kaum muda terpelajar.
Mereka sudah mulai mempunyai rasa kebangsaan apalagi setelah Budi Utomo berdiri.
Organisasi-organisasi pemuda semakin meluas untuk mencapai cita-cita kemerdekaan.
Baca Juga: 8 Bisnis Anti Rugi Tapi Laku Setiap Hari, Salah Satunya Menu Sarapan Pagi, Termasuk Buka Usaha Ini?
2. Sejarah Sumpah Pemuda
- Pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926, terselenggaranya Kongres Pemuda I yang diketuai oleh M. Tabrani.
Tujuan kongres Sumpah Pemuda I adalah untuk mencapai perkumpulan pemuda yang tunggal yaitu membentuk suatu badan sentral dengan maksud memajukan paham persatuan kebangsaan dan mempererat hubungan antara semua perkumpulan-perkumpulan pemuda kebangsaan.
Keputusan mendasar dari Kongres Pemuda I adalah kongres mengakui dan menerima cita-cita persatuan Indonesia, meskipun belum dinyatakan dengan jelas.
- Pada tanggal 15 Agustus 1926, diadakan pertemuan sebagai tindak lanjut dari Kongres Pemuda I, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong Celebes, Jong Batas, Sekar Rukun, Vereeniging Voor Ambonsche Studeerenden dan komite Kongres pemuda I.
Pertemuan ini belum membawa hasil yang berarti, kemudian dibentuklah organisasi baru yang bernama Jong Indonesia (Pemuda Indonesia).
- Pada tanggal 28 Oktober 1928, diadakan Kongres Pemuda II yang dilaksanakan di Gedung Indonesishe Clubgebouw dan dihadiri sekitar 1000 orang.
Dalam kesempatan itu Muh. Yamin menyampaikan pidatonya dengan judul " Dari Hal Persatoean dan Kebangsaan Indonesia".
Pada hari kedua Kongres dibicarakan tentang masalah-masalah pendidikan, pembicara saat itu antara lain; Ki Hadjar Dewantara, S. Mangoensarkoro, Djokosarwono, Ramelan, MR. Soenario dan Poernomowoelan.
Berdasarkan hasil Kongres Pemuda II, maka lahirlah Sumpah Pemuda.
Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda 2022, Kajari Pandeglang Helena Octaviane Raih Penghargaan
3. Bunyi Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda berbunyi:
Pertama: kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah yang satoe, tanah Indonesia.
Kedua: kami poetra poetri Indonesia mengakoe berbangsa yang satoe bangsa Indonesia.
Ketiga; kami poetra dan poetri Indonesia mendjoedjoeng bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Demikian sejarah singkat Sumpah Pemuda, semoga bisa menjadi inspirasi yang bermanfaat.***
