Pendataan Keluarga 2022, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo: Jumlah Keluarga Indonesia Bertambah

- 20 Desember 2022, 07:38 WIB
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa dalam pemuktahiran Pendataan Keluarga 2022, keluarga Indonesia bertambah.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa dalam pemuktahiran Pendataan Keluarga 2022, keluarga Indonesia bertambah. /Dokumen BKKBN

Ia mengungkapkan, pemutakhiran pendataan keluarga memiliki tiga tujuan, pertama meningkatkan cakupan dan kualitas data keluarga by name by address hasil pendataan keluarga 2021.

Kedua, menyediakan data operasional di lini lapangan serta data perhitungan indikator kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.

"Ketiga, kepentingan perencanaan, pengambilan kebijakan, analisis dan intervensi program pembangunan berbasis keluarga termasuk penghapusan kemiskinan ekstrem dan percepatan penurunan stunting," ujar Hasto Wardoyo.

Baca Juga: Percepatan Penurunan Stunting, Plt Kepala BKKBN Banten: Diperlukan Perencanaan hingga Koordinasi antarInstansi

Pj Gubernur Banten yang dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Deni Hermawan menyampaikan bahwa penanganan stunting merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Provinsi Banten yang termasuk didalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024, dimana Penduduk sebagai modal dasar dan faktor dominan dalam pembangunan berkelanjutan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, jumlah penduduk di Provinsi Banten terus mengalami peningkatan dari 11,24 juta pada tahun 2012 menjadi 12,96 juta jiwa pada tahun 2019.

Meskipun terjadi peningkatan jumlah penduduk, namun laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Banten sendiri mengalami penurunan dari 2,33 persen pada tahun 2012 menjadi 1,87 pada tahun 2019.

Kemudian jika dilihat dari struktur umur jumlah penduduk Provinsi Banten berdasarkan hasil Proyeksi BPS, pada tahun 2020 mencapai 13,16 juta jiwa.

Ia mengatakan, pembangunan kependudukan, merupakan langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Penduduk sebagai modal dasar dan faktor dominan pembangunan harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan.

Jumlah penduduk yang besar dengan kualitas rendah dan pertumbuhan cepat akan memperlambat tercapainya kondisi yang ideal antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah