Hal ini disebabkan karena saraf tidak mampu mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak.
Baca Juga: Hati hati, 7 Makanan Sehat Ini Bisa Merusak Ginjal Jika Dikonsumsi Secara Berlebihan
Kadar gula tinggi juga dapat membuat pembuluh darah arteri menjadi mengeras dan menyempit.
Akibatnya aliran darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh terhambat.
Penyempitan arteri selanjutnya akan menghambat suplai darah ke bagian tubuh yang terluka.
Padahal, bagian tubuh yang mengalami luka sangat membutuhkan suplai oksigen dan nutrisi yang terkandung dalam darah untuk membuat luka cepat sembuh.
Akhirnya, luka anak tetap terbuka dan basah, sehingga luka pengidap diabetes malah tak kunjung sembuh bahkan lebih parah.
Luka yang terbuka berisiko tinggi untuk terinfeksi, bahkan kematian jaringan (gangrene).
Kebanyakan kasus, penderita diabetes baru sadar jika luka sudah menjadi besar dan mengakibatkan infeksi.
Baca Juga: Cara Mengendalikan Gula Darah untuk Hidup Lebih Sehat, Salah Satunya Hindari Stres