Hari Kontrasepsi Sedunia, BKKBN Bersama Mitra Beri Pelayanan KB Gratis di Seluruh Indonesia, Catat Tanggalnya!

- 26 September 2023, 15:02 WIB
Suasana kickoff pelayanan KB gratis di seluruh Indonesia yang digelar BKKBN bersama mitra dalam rangka peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia sebagai upaya untuk merealisasikan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
Suasana kickoff pelayanan KB gratis di seluruh Indonesia yang digelar BKKBN bersama mitra dalam rangka peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia sebagai upaya untuk merealisasikan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. /Dokumen BKKBN

KABAR BANTEN - Dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia (World Contraception Day) yang jatuh pada 26 September 2023, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sasar sebanyak 1,5 juta akseptor melalui kolaborasi pelayanan KB Nusantara di seluruh Indonesia secara gratis.

 

Pelayanan KB gratis yang dilakukan BKKBN berkolaborasi dengan mitra kerja hingga berbagai pihak tersebut dilakukan sebagai upaya untuk merealisasikan target-target dalam program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting (PPS).

Dalam keterangan pers BKKBN yang diterima Kabar Banten Selasa 26 September 2023, disampaikan bahwa berdasarkan data UNDP, Indonesia masih berada di peringkat 114 dengan skor 0,750 dan posisi Indonesia berhasil naik tiga tingkat dibandingkan tahun sebelumnya. Menilik data Badan Pusat Statistik (BPS), pembangunan manusia di Indonesia terus mengalami kemajuan. Sejak tahun 2016, status pembangunan manusia Indonesia meningkat dari level "sedang" menjadi "tinggi".

Selama 2010-2022, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia rata-rata meningkat sebesar 0,77 persen per tahun, dari 66,53 pada 2010 menjadi 72,91 pada  2022.

Kemudian, permasalahan kesehatan dalam pembangunan kependudukan juga menjadi masalah utama. Angka ‘unmet need’ (kebutuhan ber-KB yang tidak terlayani) di Indonesia masih sangat tinggi, yaitu 14.7% dari target nasional  8% pada 2022.

 

Lalu, penggunaan kontrasepsi modern (Modern Contraceptive Prevalence Rate/mCPR) mengalami kenaikan dari 57,0 persen (Pendataan Keluarga 2021) menjadi 59,4 persen (Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2022).

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa Data Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21,6 persen, di atas angka standar yang ditoleransi WHO (Badan Kesehatan Dunia), yaitu di bawah 20 persen.

Baca Juga: Monev TPPS 2023: BKKBN Banten Ingatkan Semua Pihak! 532.580 Keluarga di Provinsi Banten Berisiko Stunting

Untuk itu, kata dia, pemerintah menetapkan percepatan penurunan stunting menjadi Program Prioritas Nasional yang dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

"Angka prevalensi stunting ditargetkan dapat diturunkan menjadi 14 persen di 2024. Perpres tersebut mengamanatkan untuk melakukan pencegahan stunting dari hulu agar setiap calon Pasangan Usia Subur berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil," ujar Hasto Wardoyo.

 

 

Ia mengungkapkan, di tengah upaya menuntaskan sederet indikator dalam program yang diemban BKKBN, Indonesia memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia. Sebuah momentum yang dibangun dunia dalam upaya meningkatkan komitmen stakeholder, provider medis, mitra kerja dan masyarakat dalam percepatan pencapaian program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting secara menyeluruh. Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat Indonesia di semua lini terkait pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang berkualitas.

“Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dengan berbagai pilihan metode kontrasepsi yang ada,” ucap Hasto Wardoyo. 

Ia menambahkan, perencanaan keluarga adalah poin penting yang harus dipersiapkan setelah menikah.

"Dengan perencanaan keluarga yang matang, pasangan bisa mengembangkan diri dan karier. Kemampuan untuk merencanakan kehamilan termasuk memilih kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi perempuan. Di sisi lain, kasih sayang dan kebutuhan finansial untuk anak bisa dimaksimalkan," ujar Hasto Wardoyo.

 

Sementara itu, dalam konferensi pers online yang diikuti jurnalis dari 33 provinsi perwakilan BKKBN, Senin 25 September 2023, Deputi bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (Adpin) BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso mengatakan, peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia merupakan agenda tahunan.

"Tahun ini (2023) digelar sekaligus sebagai tindak lanjut kerja sama dengan mitra kerja yakni TNI AD dalam program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting," ujar Teguh.

Baca Juga: Harganas 2023: Apresiasi Penurunan Stunting di Banten, Deputi Lalitbang BKKBN Sebut Gotong Royong Jadi Kunci

Mengutip hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga tahun 2023, Teguh menyampaikan bahwa PUS yang menggunakan alat kontrasepsi modern mencapai 23.577.000 orang.

"Target kita pada Pekan Pelayanan KB dalam rangka Hari Kontrasepsi Dunia naik menjadi 62,9 persen. Kami juga menargetkan kualitas pelayanan KB dapat ditingkatkan sehingga mengurangi angka unmet need," ujar Teguh.

 

Rangkaian Kegiatan

Menandai strategisnya peringatan bertemakan “Kolaborasi Pelayanan KB Nusantara dalam Percepatan Penurunan Stunting”,  BKKBN berkolaborasi dengan  mitra kerja akan mengadakan berbagai kegiatan, meliputi seminar, webinar, pekan pelayanan KB dalam rangka percepatan penurunan stunting. 

Adapun tujuan khusus dari peringatan ini bagi Indonesia, salah satunya  adalah meningkatkan cakupan kesertaan KB semua metode kontrasepsi.

Baca Juga: Kepala BKKBN: Anak Stunting Dipengaruhi Orangtua Perempuan, Calon Pengantin Jadi Sasaran Pencegahan dari Hulu

Sejumlah kegiatan akan digelar BKKBN, menurut keterangan panitia penyelenggara, di antaranya  teleconference Kepala BKKBN untuk menyapa Perwakilan BKKBN Provinsi Terpilih, Seminar Umum “Peran KB dan Kespro dalam Penurunan Stunting”, Webinar Ilmiah “Your Life, Your Choice“, Pekan Pelayanan KB gratis bagi 1,5 juta akseptor di semua provinsi di Indonesia pada 26 September–4 Oktober 2023.

 

Sementara Puncak Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia akan diselenggarakan Selasa, 10 Oktober 2023, di Provinsi Jawa Barat. Puncak peringatan akan ditandai pemberian penghargaan Role Model TPMB, peluncuran Pelayanan KB Perusahaan, dan pemberian penghargaan Pelayanan KB Serentak.***

 

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah