3. Kurangnya Empati:
Fokus yang berlebihan pada positivitas bisa membuat orang kurang empati terhadap pengalaman dan perasaan orang lain. Hal ini dapat menghambat dukungan yang sebenarnya dibutuhkan.
4. Menciptakan Ketidakrealistisan Standar:
Menyuarakan positivitas tanpa batas dapat menciptakan standar yang tidak realistis. Ini membuat orang merasa bersalah atau gagal ketika tidak dapat mencapai tingkat kebahagiaan yang dianggap "wajar."
Baca Juga: Ungkap Kepribadian Seseorang dari Cara Duduk, Kamu Sosok Egois atau Tidak Suka Bergosip?
Namun jangan khawatir, ada beberapa cara atau strategi untuk mengatasi toxic positivity:
1. Kenali Emosi dan Beri Ruang:
Penting untuk mengenali dan menerima emosi negatif sebagai bagian alami dari pengalaman manusia. Berikan diri Anda ruang untuk merasakannya tanpa perasaan bersalah.
2. Buat Ruang untuk Empati:
Latih diri untuk mendengarkan dan mendukung orang lain tanpa langsung memberikan solusi positif. Empati terkadang lebih berharga daripada mencoba "memperbaiki" situasi.