Menurut WHO pada tahun 2020 setiap tahun nya ada 20.000 pembunuhan anak usia 12 sampai 29 tahun.
Dari total pembunuhan tersebut 84 persen pelakunya melibatkan laki-laki usia muda, wah ngeri banget kan.
Munculnya generasi-generasi amoral seperti itu tentu bukan masalah oknum atau kenakalan anak yang sepele, karena kasus-kasus ini makin menggejala hampir diseluruh penjuru dunia.
Dari sini kita bisa tahu bahwa ada yang salah dengan sistem kehidupan yang sedang melingkupi kita hari ini yaitu sekularisme.
Sekularisme adalah sistem yang memisahkan agama dari kehidupan ini dampaknya membuat remaja mengalami kerisis jati diri, remaja jadi tidak kenal siapa dirinya, apa tujuan Allah menciptakannya di dunia.
Akibatnya bukannya menjadikan syariat menjadi standar berprilaku, remaja malah menjadikan kepuasan jasadiyah sebagai nomor satu.
Bila dengan menyakiti orang lain bisa memuaskan stresnya maka ya akan ia lakukan tidak peduli lagi apakah orang lain tersakiti atau bahkan terbunuh.
Nah mindset sekularisme yang merusak ini dibentuk dari lingkungan sekitar mulai dari orang tua masyarakat bahkan negara.
Baca Juga: Komnas Anak Banten Sebut Kasus Bullying Terus Meningkat
Kalau kita amati tidak sedikit remaja jaman sekarang yang kehilangan sosok orang tua bukannya karena mereka telah tiada tapi karena ibu dan ayahnya sibuk bekerja.