Fenomena Caleg Gagal Berujung Stres dan Depresi Hingga Menarik Kembali Pemberian

- 29 Februari 2024, 11:30 WIB
Ilustrasi terkait fenomena caleg stres dan depresi akibat gagal meraih suara dalam Pemilu 2024.
Ilustrasi terkait fenomena caleg stres dan depresi akibat gagal meraih suara dalam Pemilu 2024. /Pexels/andrea-piacquadio

Yakni mereka hanya siap menang dan tidak siap kalah, fenomena ini jugu menggambarkan betapa jabatan menjadi sesuatu yang sangat diharapkan.

Mengingat berbagai keuntungan dan fasilitas yang akan didapatkan.

Demi mengejar semua itu mereka rela membeli suara rakyat dengan modal yang besar dengan pamrih mendapat suara rakyat.

Inilah hasil penerapan sistem politik demokrasi kapitalisme, sistem politik yang menegasikan aturan Allah membuat politik begitu kotor dan keji.

Manusia berebut kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan, sementara legalitas kekuasaan politik demokrasi kapitalisme hanya dilihat dari suara mayoritas.

Akhirnya model politik demokrasi kapitalisme meniscayakan pemilu berbiaya tinggi.

Umat harus sadar dan tidak membiarkan fenomena yang rusak itu sebagai sebuah hal yang normal.

Karena kondisi tersebut adalah akibat dari sistem demokrasi kapitalisme, sebenarnya politik tidak kotor dan hina seperti ini jika sistem kehidupan yang menaungi kaum Muslim itu Shohih yakni sistem Islam.

Dalam Islam kekuasaan dipandang sebagai amanah yang akan dipertanggung jawabkan kepada Allah SWT.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW kepada Abu Dzar :"wahai Abu Dzar engkau adalah pribadi yang lemah sedangkan kekuasaan itu adalah amanah dan kekuasaan itu akan menjadi penyesalan dan kehinaan di hari akhirat kecuali mereka yang dapat menjalankannya dengan baik"(HR. Muslim).

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Youtube Muslimah Media Center


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah