KABAR BANTEN - Sebagian wilayah di Indonesia dikabarkan akan mengalami musim hujan lebih panjang, karena tahun 2024 ini awal musim kemarau tidak datang bersamaan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengakui, jika peralihan musim di Indonesia sering kali terjadi tidak serempak, seperti halnya pada prediksi BMKG soal awal musim kemarau tahun 2024 ini.
Sebagian wilayah dimulai pada April memasuki awal musim kemarau, sementara wilayah lainnya ada yang diprediksi bulan Mei dan Juni.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, penyebab adanya perbedaan terkait awal musim kemarau tahun ini diakibatkan oleh faktor arah datang angin dan letak geografis.
"Luasnya wilayah Indonesia, dan dilihat bagaimana posisi terhadap sumber datangnya angin yang mengakibatkan musim kemarau," katanya, dikutip dari unggahan video di akun instagram resmi @infobmkg.
Posisi Indonesia, kata dia, juga memiliki betang wilayah negara yang cukup luas, seperti bentang wilayah dari Barat ke Timur.
Kemudian, yang membawa musim kemarau tersebut dinamakan monsun yang bertiup dari Australia, yaitu angin gurun yang kering.
"Maka, wilayah yang kemarau duluan itu yang terkena tiupan angin dari Australia. Seperti Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur," ujarnya.