KABAR BANTEN- Baru dua hari kabar klub kelahiran Buffon, Parma, meresmikannya kembali ke kompetisi Liga Italia Serie B, namun, Gianluigi Buffon langsung mendapatkan sambutan tak mengenakan dari fans ultras Parma.
Dilansir Kabar Banten dari Football Italia, grup ultras terkemuka Parma 'Boys' meluncurkan spanduk menentang kembalinya Gianluigi Buffon ke klub.
"Ini satu-satunya tempat di mana Anda menang di Eropa," tulis spanduk fans ultras Parma dalam menyambut kedatangan Gianluigi Buffon.
Pria berusia 43 tahun itu telah kembali ke Stadio Tardini, yang mana Buffon akan bermain di Liga Italia Serie B musim depan.
Gianluigi Buffon melakukan debut Serie A di Parma pada 1995 dan meninggalkan klub pada 2001 untuk bergabung dengan Juventus dengan transfer €50 juta.
Agen Buffon, Ducali, mengumumkan kembalinya kiper veteran itu kemarin lusa, tetapi pemenang Piala Dunia Italia 2006 itu dikritik oleh grup ultras terkemuka klub 'Boys'.
Baca Juga: Cetak Gol Sampai Berdarah-darah, Patrik Schick Top Skor Euro 2020 Lewati Ronaldo
Kemudian, tak cukup sampai disitu, fans ultras Parma itu pun meluncurkan spanduk di depan Stadio Tardini, yang berbunyi.
"Anda pergi sebagai tentara bayaran, Anda tidak bisa kembali sebagai pahlawan. Hormati jerseynya.” Sebuah gambar spanduk dibagikan di halaman Facebook resmi Boys yang menerima ratusan komentar.
Akan tetapi, kendatipun Buffon mendapati celaan. Fans sejati dirinya dan Parma juga masih banyak dari mereka yang mendukung kembalinya Buffon.
“Dua puluh tahun yang lalu Anda berjanji kepada kami bahwa Anda tidak akan pernah memakai kemeja seksi itu,” bunyi ultras di pos media sosial.
“Tiga minggu setelah Australia, Anda menandatangani kontrak dengan ‘Gobbi’. Sekarang Anda kembali ke satu-satunya klub yang memungkinkan Anda menang di Eropa. Setelah semua ini, kami hanya dapat memberi tahu Anda bahwa Anda adalah pria kecil. Hormati jersey dan Forza Parma," tulis sambutan fans sejati Parma.
Sebelum spanduk itu diresmikan, Buffon telah menulis surat di La Gazzetta dello Sport untuk menjelaskan pilihannya.
“Saya ingat jalan menuju Parma dan saya tahu cara kembali. Parma adalah rumah liburan sebagai anak laki-laki, di mana Anda tersesat di hutan selama berjam-jam untuk membayangkan hidup,“ kata Buffon.
Buffon mengungkapkan Parma adalah teman yang mengambil ketidakpastian dan ketakutan.
Baca Juga: Akun Instagram Cristiano Ronaldo Capai 300 Juta Followers Usai Geser Botol Minuman Soda di Euro 2020
"Parma adalah keinginan untuk berlebihan, kebebasan untuk membuat kesalahan, keberanian untuk tumbuh dewasa. Parma adalah kita semua karena kita semua memiliki Parma di hati kita. Selama bertahun-tahun saya berkeliling dunia dan saya mencapai puncak dunia, saya menang banyak dan terkadang saya kalah. Tapi waktu saya di gawang belum berakhir," tutur Buffon.
“Halaman yang tersisa untuk saya tulis akan merasakan kenangan, emosi dari pertama kali, teman untuk dipeluk, foto untuk dilihat lagi, untuk tersenyum dan tersentuh. Tetapi mereka juga akan merasakan tantangan, penaklukan, dan keinginan untuk menang,” ujar Buffon. ***