Shin Tae-yong Isyaratkan akan Mundur, dengan Meninggalkan Kenangan Manis, Setelah Akar Timnas Indonesia Kuat

9 Januari 2022, 19:07 WIB
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong isyaratkan mundur dari Timnas Indonesia dengan kenangan manis, pada saatnya nanti. /Tangkapan Layar/YouTube BAL

KABAR BANTEN-Setelah pencapaian pertamanya membawa skuad Garuda meraih runner up AFF Suzuki Cup 2020, Shin Tae-yong mengisyaratkan untuk berhenti dari posisinya sebagai pelatih Timnas Indonesia pada saatnya nanti.

ShinTae-yong mengaku ingin meninggalkan sebuah kenangan manis untuk persepakbolaan Indonesia, dengan mengubah sistem dan pondasi yang lebih kuat di Timnas Indonesia.

Pernyataan Shin Tae-yong yang mengisyaratkan untuk berhenti dari posisinya sebagai pelatih Timnas Indonesia tersebut, terungkap dalam wawancaranya di YouTube Channel Myeongjangdeul yang diterjemahkan oleh kanal YouTube BAL.

Baca Juga: Shin Tae Yong Isyaratkan Angkat Kaki dari Timnas Indonesia, Begini Alasan dan Keinginannya

Dalam wawancara tersebut, Shin Tae-yong mengungkap apa yang ingin dilakukannya saat datang ke Indonesia ketika diminta untuk melatih skuad Garuda. 

Apa yang ingin dilakukan Shin Tae-yong adalah bagaimana mengubah sistem sepakbola dari negara yang menurutnya sangat baik dan subur itu.

Dengan menitikberatkan sistem dan pondasinya, Shin Te-yong mengaku tiak terlalu menitik beratkan kepada prestasi lebih dulu, melainkan memperkuat akarnya agar kokoh ke atasnya.

Itulah mengapa Shin tae-yong memilih skuad garuda pada AFF Suzuki Cup 2020 didominasi apa pemain muda, yang rata-rata berusia 21 tahun.

 “Sekarang di tangan saya, para pemain Timnas Indonesia berusia rata-rata 21 tahun. Paling senior itu berusia 21 tahun. Saya benar-benar merekrut pemain-pemain muda,” katanya.

Dengan pemian Timnas Indonesia yang rata-rata pemain muda, menurut Shin Tae-yong, mereka bisa bertahan sampai sepuluh tahun ke depan.

Dengan memperkuat akar rumput, Shin Tae-yong menilai sebagai langkah paling tepat untuk memajukan dunia sepak bola Indonesia.

Pilihan tersebut yang ingin Shin Tae-yong terapkan, sebelum akhirnya harus meninggalkan posisinya sebagai pelatih Timnas Indonesia.

 “Karena saya bukanlah orang yang akan terus berada di sana. Bagaimana pun saya harus menempa pemain muda dan mengubah sistemnya. Saya berusaha membuat tim dengan pemikiran seperti itu,” ujarnya.

Baca Juga: Curhat di Media Korea, Shin Tae-yong Isyaratkan Hengkang dari Timnas Indonesia Usai Selesaikan Laga Ini

Dalam wawancara tersebut, Shin Tae-yong mengungkap awal muasalnya sampai melatih Timnas Indonesia adalah untuk Piala Dunia U-2020 pada tahun 2021.

Namun dari rencana semula pada Mei 2021, namun pada akhirnya Piala Dunia U-21 itu diundur  hingga 2023 akibat pandemi Covid-19.

 “Setelah saya lihat, pemilihan saya sebagai pelatih Timnas Indoneisa adalah karena Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20,” katanya.

Pada awalnya, PSSI melali mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ratus Tisha Destria menelepon asosiasi sepakbola Korea Selatan untuk memintanya menjadi pelatih Timnas Indonesia.

Sampai kemudian terjadi pertemuan di Malaysia, bertepatan dengan jelang pertandingan Timnas Indonesia melawan negara tetangga tersebut.

Menurut Shin Tae-yong, Pemerintah Indonesia haus akan prestasi sepakbola sebagai olah raga paling populer di nusantara.

Meski saat ini olahraga paling berprestasi daalah badminton, namun sepakbola adalah yang paling populer.

Dengan prestasi olahraga khususnya sepakbola, kata dia, dapat mengharumkan nama bangsa. Kini, Shin Tae-yong baru saja memberikan gelar pertamanya bagi Timnas Indonesia.

Meski posisi runner up AFF Suzuki Cup  2020, namun pondasi Timnas Indonesia  yang didominasi para pemain belia sudah mulai terbentuk.

Berdasarakan catatan kabarbanten.pikiran-rakyat.com, rata-rata usia Skuad Garuda di AFF Suzuki Cup 2020 adalah 22 tahun.

Baca Juga: PSSI Harus Dengar, Ada yang Salah Dengan Sistem Sepak Bola Indonesia, Curhatan Shin Tae-yong di Media Korea

Bahkan ada empat pemain masih berusia 19 tahun, dan dua pemain di atas umur 30 tahun.

Keempat pemain termuda di dalam tim tersebut yakni Ramai Rumakiek, Ernando Ari Sutaryadi, Pratama Arhan, dan Elkan Baggott. 

Sementara, dua pemain  yang berusia di atas 30 tahun adalah Victor Igbonefo yang telah berusia 36 tahun dan Fachrudin Aryanto 32 tahun.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: YouTube BAL

Tags

Terkini

Terpopuler