Peristiwa Luar Biasa dalam Sejarah Olimpiade, Ini yang Terjadi

11 Februari 2022, 17:56 WIB
Cincin simbol Olimpiade. /Agzam/pixabay.com

KABAR BANTEN – Peristiwa luar biasa dalam sejarah Olimpiade selalu ada saja dalam event olah raga empat tahunan ini.

Saat ini olimpiade diselenggarakan di Beijing, Cina, dengan sebutan Olimpiade Musim Dingin 2022, di mana atlet dari berbagai negara berusaha merebut medali sebanyak 109 set.

Sebutan lain dari Olimpiade Musim Dingin 2022 secara resmi adalah XXIV Olympic Winter Games atau Beijing 2022, yang memperlombakan 15 cabang olahraga dengan total 109 nomor pertandingan.

Umumnya, ajang olahraga megah kerap menjadi ajang kasus-kasus luar biasa, misalnya, Olimpiade Musim Panas ke-3 pada tahun 1904 di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat, dimana pelari maraton Frederick Lorz setelah berlari 15 kilometer dari garis start, kemudian masuk ke mobil manajernya.

Mendekati garis finis, Frederick Lorz turun dan melanjutkan larinya, tetapi kecurangannya terungkap, dan dia dilarang mengikuti kompetisi seumur hidup, tetapi kemudian larangan seumur hidup tersebut dicabut, selain itu ada peristiwa lain dalam sejarah olimpiade, berikut peristiwa yang tercatat.

Baca Juga: Sejarah Olimpiade, Pertama Kali Diselenggarakan di Yunani Kuno, Pernah Dihentikan Kaisar Romawi

1. Shizo Kanakuri pelari yang hilang

Olimpiade tahun 1912 diadakan di Stockholm, Swedia, dalam kompetisi maraton pelari asal Jepang, Shizo Kanakuri harus melewati lintasan panjang yang berlangsung selama 18 hari.

Dalam perlombaan di salah satu kota, Shizo Kanakuri mengalami masalah pencerdaan karena makanan yang disantapnya tidak begitu familier dengan perutnya.

Selain itu, pada hari perlombaan suhu panas 25 derajat, bahkan atlet lokal pun sering kepanasan dengan suhu tersebut, selama maraton, Shizo Kanakuri tidak tahan dengan rasa sakitnya dan kehilangan kesadaran di tengah perjalanan dan kemudian diselamatkan petani setempat.

Pelari maraton Shizo Kanakuri sangat malu atas kekalahannya dan kegagalannya, kemudian dia pulang ke Jepang, tanah airnya tanpa memberi tahu Komite Olimpiade.

Di Swedia, Shizo Kanakuri dianggap hilang selama 50 tahun, baru pada tahun 1967, sebagai hasil penyelidikan wartawan, diketahui bahwa dia pulang ke Jepang dan masih tetap mengikuti lomba maraton.

Pihak penyelenggara di Swedia meminta Shizo Kanakuri untuk menyelesaikan perlombaan maraton yang sudah bertahun-tahun lalu, meskipun sudah berkeluarga dia setuju untuk menyelesaikan perlombaan maraton.

Kasus tersebut masuk dalam Guinness Book of Records sebagai lomba maraton terlama dalam sejarah, yang memakan waktu 54 tahun 246 hari 5 jam 32 menit dan 20,3 detik, di tanah kelahirannya, Shizo Kanakuri dianggap sebagai "bapak maraton".

Baca Juga: Final Tunggal Putra BWF World Tour Finals 2021, Duel Beda Generasi, Bocah Ajaib Usik Juara Olimpiade

2. Abebe Bikila, pelari maraton tanpa sepatu

Selama Olimpiade Roma tahun 1960, pelari maraton Ethiopia, Abebe Bikila menggantikan rekannya karena tidak bisa melanjutkan.

Sepatu yang disediakan oleh sponsor ternyata tidak ada yang cukup untuk kakinya, tapi ini bukan alasan untuk menyerah.

Abebe Bikila bertekad berlari maraton dengan telanjang kaki, meskipun tanpa sepatu, dia sampai di garis finish pertama dan menerima medali emas, peristiwa tersebut menjadikan satu-satunya pelari maraton tanpa alas kaki.

Baca Juga: Gagal Total di Olimpiade, Jepang Unjuk Gigi di Indonesia Masters 2021, Borong Tiga Gelar Juara

3. Trik para atlet Tunisia

Selama Olimpiade tahun 1960 di Roma, insiden menarik lainnya terjadi, penggemar olahraga mungkin tahu bahwa pentathlon mencakup disiplin olah raga seperti lari, menembak, berenang, lompat, dan anggar.

Atlet Tunisia, Lakdar Bouzid, Habib Ben Azzabi, dan Ahmed Ennachi, dengan alasan yang tidak dapat dijelaskan, mendapat beberapa masalah.

Saat berenang, salah satu dari mereka hampir tenggelam, kemudian mereka jatuh dari kuda, dan tidak bisa mengenai sasaran saat menembak.

Untuk mendapatkan lebih banyak poin, mereka memutuskan langkah konyol, ketika mengikuti lomba anggar, bukan timnya yang main tapi orang lain yang menggantikan untuk timnya.

Mereka percaya bahwa di bawah helm tidak ada yang akan melihat perbedaannya, namun kebohongan tersebut akhirnya terbongkar.

Baca Juga: Tiga Juara Olimpiade Tumbang di Indonesia Masters 2021, BWF Puji Penampilan Ganda Putra Malaysia

4. Bobby Pierce, juara dayung terbaik

Pada tahun 1928 Olimpiade diadakan di Amsterdam, Belanda, selama kompetisi dayung, atlet Australia Bobby Pierce berhenti untuk membiarkan serombongan bebek melintas di depannya.

Saat Bobby Pierce membiarkan serombongan bebek melintas, saingannya berhasil menyusul, tapi, begitu bebek sampai di tempat yang aman, dia mendayung dengan sekuat tenaga dan memenangkan perlombaan, ya dia pantas untuk mendapatkan medali emas.

Baca Juga: Mengejutkan, Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 Pindah Warga Negara? Ini Faktanya

5. Cincin Olimpiade yang tidak bisa dibuka

Pada tahun 2014, Olimpiade diadakan di Sochi, Rusia, yang berlangsung pada 7-23 Februari 2014 dengan 98 pertandingan dari 15 cabang olahraga yang dipertandingkan dalam ajang tersebut.

Namun, ada momen lucu pada upacara pembukaan, salah satu cincin lambang Olimpiade tidak bisa buka, cincin tersebut melambangkan lima bagian dunia.

Ternyata selama pemasangan lambang tersebut, para pekerja menjatuhkan bagian dari cincin tersebut, tapi tidak ada kerusakan yang terlihat, jadi mereka pikir semuanya baik-baik saja.

Selanjutnya, bahkan penyelenggara Olimpiade Sochi menertawakan kasus tersebut, saat produser kreatif kompetisi, Konstantin Ernst, datang menutup pertandingan, ia mengenakan koas dengan gambar cincin Olimpiade yang belum dibuka.

Dan pada saat upacara penutupan Olimpiade, para peserta aksi membentuk lima cincin yang salah satunya berukuran kecil.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler