KABAR BANTEN - Pasangan ganda putri Greysia Polii-Apriani Rahayu yang meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020, merupakan jebolan klub bulutangkis PB Jaya Raya dan punya banyak cerita semenjak mereka menekuni olahraga tepok bulu.
Pelatih PB Jaya Raya, Lanny Tedjo mengatakan, sekitar tahun 1996, Greysia Polii memiliki postur tubuh kecil.
“Meski kecil, Greysia Polii di klub PB Jaya Raya sudah kelihatan bakatnya, karena ia memiliki pukulan yang komplet. Untuk itu ia dilatih oleh saya,” ujar Lanny Tedjo dalam zoom meeting, Selasa, 3 Agustus 2021.
Baca Juga: Kampiun Ganda Putri Badminton Olimpiade Tokyo 2020, Agnez Monica Ucapkan Ini ke Greysia Polii
Berkat ketekunan dan kedisiplinannya, kata Lanny Tedjo, Greysia Polii tumbuh dan berkembang menjadi atlet di PB Jaya Raya dan selalu bermain untuk ganda putri.
“Karena di sini banyak yang mempunyai talenta, Greysia Polii rajin sekali berlatih. Ia bisa berpasangan dengan pebulutangkis perempuan siapapun dan hasilnya ketika ikut kejuaraan menjadi juara,” ujarnya.
Baca Juga: Greysia Polii Mengaku Fans Inter Milan, Erick Thohir: Interisti Indonesia Bangga
Ketua Harian PB Jaya Raya, Imelda Wiguna mengatakan, terkait dengan Apriyani Rahayu unik sekali. Ia mengaku, menemukan Apriyani Rahyu ketika ada sebuah Kejurda bulu tangkis di Manado.
“Saat itu, meski usianya baru 12 tahun, Apriyani Rahyu mampu mengalahkan pemain yang sudah memiliki klub yang punya nama. Tahun 2012, ia ada di Jakarta dibawah bimbingan Icuk Sugiarto," kata Imelda.