"Tapi jika ditanya kenapa tulangnya keropos atau turun? karena sebenarnya yang terjadi bukan penurunan tulangnya yang lemah, melainkan yang terjadi adalah penurunan ototnya," kata Ade Rai kepada para host.
Ade Rai mengatakan jika otot dikencangkan, maka hal itu akan merangsang terjadinya penguatan tulang. Sehingga jika otot sudah dikencangkan maka tulang pun akan menjadi kuat.
Maka jika otot tidak dilatih akan membuat massanya semakin turun, apalagi sejak usia 30 tahun akan terjadi pengurangan massa otot sebanyak 1 persen.
Body builder profesional itu mengatakan olahraga seperti lari, berenang, bersepeda, sepak bola dan lain-lain bukan melatih otot rangka melainkan otot jantung atau cardio.
"Cardio ok, bagus, tapi bro otot rangka perlu dilatih. Jika tidak dilatih maka yang terjadi adalah pelemahan tulang. Tulangnya lemah, maka gerak lebih sedikit, ketika geraknya sedikit maka efeknya lemak meningkat. Ketika lemak naik, tekanan darah naik, gula darah naik, kolesterol naik," tutur Ade Rai.
"Nah jadi poinnya, bicara otot rangka kita biasanya orang bilangnya 'ah ga ah, gua ga mau berotot'. Poinnya bukan masalah perlu berotot atau tidak, tapi otot tidak dilatih maka tulangnya akan lemah, jika tulangnya lemah, maka lemaknya akan tinggi," kata Ade Rai menambahkan.
Bahkan, Ade Rai mengaku sejak usia 14 tahun ia selalu melatih ototnya setiap hari.
"Saya sejak umur 14 tahun sekarang saya usia 52, dari dulu sampai sekarang saya otot tiap hari dilatih. Santai saja, mau 5 menit, 10 menit, mau push up saja di wastafel, tidak jadi masalah," ucapnya.
Baca Juga: Cara Combo Skill dengan Flicker Edith Mobile Legends, Dijamin Bikin Musuh Kena Mental
Efeknya, kata Ade Rai, jika otot dikencangkan maka tulang akan kuat, ketika tulang kuat maka geraknya menjadi normal, sehingga metabolisme tubuh dia menjadi normal.