Temukan Perangkat Pertandingan tak Netral, Ketua KONI Banten: Laporkan ke Dewan Hakim

- 31 Oktober 2018, 17:00 WIB
Ketua KONI Banten dan Bupati Tangerang saat menyerahkan obor porprov banten 2018
Ketua KONI Banten dan Bupati Tangerang saat menyerahkan obor porprov banten 2018

SERANG, (KB).- Ketua Komite Olah raga Nasional Indonesia (KONI) Banten, Rumiah Kartoredjo meminta jika terdapat pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh perangkat pertandingan Pekan Olah raga Provinsi (Porprov) V Banten 2018 di Kabupaten Tangerang, untuk melaporkan ke dewan hakim. Ia menegaskan, KONI Banten tidak bisa mengintervensi pelaksanaan pertandingan Porprov Banten. "Kalau ada protes itu hak siapapun. Wajar-wajar saja kalau ada protes (dalam pertandingan), laporkan ke dewan hakim dan nanti ditentukan dewan hakim (keputusannya)," ujar Rumiah kepada wartawan. Ia mengatakan, meski Porprov V Banten secara resmi belum dibuka, namun sejumlah cabang olah raga (cabor) sudah mulai dipertandingkan. Dari cabor yang telah dipertandingkan, KONI Banten belum menerima laporan dugaan ketidaknetralan perangkat pertandingan. "Saya belum tahu (ada protes), belum ada laporan ke saya. Dari panitia (laporan) sementara berjalan seperti biasa," kata Rumiah. Ia menjelaskan, sebelum pelaksanaan Porprov Banten dimulai sudah ada technical meeting (TC). Dalam TC tersebut telah dibahas berbagai persoalan termasuk adanya temuan pelanggaran perangkat pertandingan yang tidak netral. "Awalnnya sudah ada technical meeting sudah ada kesepakatan, kalau itu sudah diluar technical meeting, masih ada kesalahan disitulah kewenangan ada dewan hakim. Kan ada wasit mereka lah yang menentukan, kita tidak bisa menentukan walaupun saya Ketua KONI," ucap Rumiah. Ia berharap pelaksanaan Porprov Banten berjalan lancar. Dari pelaksanaan pekan olah raga empat tahunan tersebut, diharapkan lahirnya atlet potensial yang akan diikutsertakan dalam babak kualifikasi Pekan Olah raga Nasional (PON) 2019 nanti. "Mulai Februari sudah ada babak kualifikasi PON, jadi kami mengharapkan ajang Porprov betul-betul untuk meningkatkan prestasi bukan pretise karena waktu yang sudah mepet," kata Rumiah. Kegagalan atlet berkompetisi dalam pra PON 2019 sudah dipastikan tidak bisa mengikuti ajang PON 2020. Diharapkan prestasi atlet Banten yang sudah berlaga di Asian Games 2018 dan mempersembahkan medali menjadi motivasi atlet Banten untuk PON Papua 2020. "Mudah-mudahan itu menjadi motivasi yang lain (atlet)," tutur Rumiah. Ia menuturkan, KONI Banten pada PON 2020 menargetkan menembus 10 besar. Target tersebut merupakan tantangan bagi atlet Banten. Sebab, pada PON 2020 kompetisi diyakini akan sengit karena atlet dari dari provinsi lain telah mempersiapkan diri. "Karena pesaing kita diatas semua dan mereka akan mempertahankan (prestasi)," kata Rumiah. (FI)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x