Network
SERANG, (KB).- Atlet berprestasi dari hasil Porprov V Banten diminta untuk dimaksimalkan, dengan pembinaan yang tepat. Hal itu dilakukan untuk meraih prestasi terbaik untuk Banten di Prakualifikasi PON dan PON XX di Papua.
Hal itu disampaikan Ketua Umum KONI Banten, Brigjen Pol (Purn) Rumiah Kartoredjo. Kata dia, atlet peraih emas, perak, dan perunggu harus bisa dimaksimalkan.
“Latih mereka dengan pembinaan. Kan tujuan diadakannya porprov ini, muaranya untuk babak Pra PON yang dimulai 2019. Jangan hanya peraih emas saja yang diakomodir,” ujar Rumiah.
Tapi, mantan atlet softball nasional itu tidak mau Pengprov sembarangan dalam membina dan memilih atlet. Apalagi, pantauan dirinya selama pelaksanaan pesta olahraga terbesar di Provinsi Banten itu, masih ditemukan cabang-cabang olahraga yang kurang menunjukkan peningkatan.
“Seperti pencak silat, saya lihat atlet-atletnya masih kurang greget. Bagaimana gitu, untuk kategori tanding. Bila untuk nomor seninya, saya mengakui lumayan oke,” ucapnya.
Lalu di cabor taekwondo, kata dia ada peningkatan, karena pengprov olahraganya memang melakukan pembinaan berjenjang dan massif di kabupaten/kota se-Banten.
“Dan yang mencengangkan di cabor panahan. Banyak atlet baru yang bersinar. Seperti dari kontingen Kota Tangerang Selatan. Luar biasa menurut saya. Itu modal awal kita untuk melakukan pembinaan berjenjang. Ayo pengprov tunggu apalagi. Segera gerak cepat,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Banten, Hengky S Breemer menuturkan, atlet-atlet yang potensial dari Porprov V Banten, bisa diusulkan masuk program Pelatda Jangka Panjang (PJP) KONI Banten menuju PON XX di Papua.
“Kan ada kuota dan kita juga memberlakukan sistem promosi dan degradasi. Jadi tidak masalah. Hanya atlet terbaik yang layak membela Banten di PON PXX nanti,” bebernya.
