Asian Games 2023 Berakhir, Indonesia Gagal Capai Target, Menpora Ungkap Penyebabnya

- 9 Oktober 2023, 06:56 WIB
Tim Indonesia menutup Asian Games Hangzhou dengan raihan 7 emas,11 perak, 18 perunggu. Dengan hasil tersebut, Merah Putih menduduki ranking 13 klasemen akhir.
Tim Indonesia menutup Asian Games Hangzhou dengan raihan 7 emas,11 perak, 18 perunggu. Dengan hasil tersebut, Merah Putih menduduki ranking 13 klasemen akhir. /NOC Indonesia/ Naif Al'as/

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyatakan bahwa meskipun telah dilakukan persiapan yang matang dan kerja keras oleh atlet-atlet Indonesia, namun hasil yang diperoleh pada Asian Games 2022 ternyata tidak sesuai dengan harapan. "Saya ingin mengucapkan permohonan maaf pada seluruh masyarakat Indonesia dan Bapak Presiden Republik Indonesia karena target dari beliau 10 besar tidak tercapai," kata Menpora dilansir Kabar Banten dari Antara.

Harus diakui bahwa ada banyak faktor yang turut berperan dalam menentukan sukses-tidaknya target terpenuhi dari sebuah cabang olahraga yang dipertandingkan di Hangzhou. Ada target yang meleset, tetapi ada juga kejutan-kejutan yang hadir dari sejumlah arena yang sebelumnya kurang diperhitungkan.

Misalnya saja kejutan dua medali emas dipersembahkan dari cabang olahraga menembak lewat Muhammad Sejahtera Dwi Putra pada nomor 10m running target tunggal putra dan 10m running target beregu campuran. Hal ini menjadi catatan sejarah tersendiri setelah cabang olahraga tersebut sukses mengakhiri puasa medali emas selama 69 tahun sejak menembak pertama kali dilombakan pada Asian Games 1954.

Demikian pula emas-emas lainnya dari cabang wushu, sepeda BMX putri maupun angkat berat, yang masing-masing dipersembahkan Harris Horatius, Amellya Nur Sifa dan Rahmat Erwin Abdullah memecahkan rekor dunia 201kg angkatan clean and jerk kelas 73kg putra menjadi sepenggal kisah manis di pentas Asian Games kali ini.

Sementara itu catatan kelam yang berkontribusi signifikan atas melesetnya target terekam dari cabang-cabang olahraga unggulan Merah Putih, seperti panjat tebing dan bulu tangkis.

Dari arena panjat tebing di Shaoxing Keqiao Yangshan Sport Climbing Centre, atlet-atlet Indonesia yang sejatinya telah malang-melintang di berbagai kejuaraan level dunia dan bahkan memegang rekor dunia seperti Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin, harus merelakan kehilangan setidaknya tiga peluang medali emas dari adu cepat memanjat setinggi 15m itu.

Baca Juga: Presiden Jokowi Targetkan Indonesia Masuk 10 Besar Asian Games 2022

Setali tiga uang dengan panjat tebing, cabang unggulan bulu tangkis yang banyak diharapkan menyumbang setidaknya tiga medali emas ternyata gagal total setelah tidak ada satu pun jago Indonesia yang berhasil menembus semifinal. Hangzhou menjadi catatan terburuk bulu tangkis Indonesia karena untuk pertama kalinya dalam sejarah Asian Games, Indonesia gagal meraih satu pun medali dari tujuh nomor yang dipertandingkan, baik beregu maupun perorangan.

Indonesia selama ini dipandang sebagai salah satu negara papan atas untuk cabang olahraga bulu tangkis. Karenanya kegagalan mendulang medali dari pentas Asian Games kali ini menjadi momentum berharga untuk melakukan evaluasi demi peningkatan prestasi dan integritas olahraga bulu tangkis itu sendiri di kancah internasional berikutnya.

Menpora Dito mengatakan tidak tercapainya target prestasi tersebut menjadi momen introspeksi yang penting bagi dunia olahraga Indonesia. Dia berharap agar kekecewaan atas hasil saat ini justru menjadi motivasi untuk meningkatkan prestasi dan kualitas persiapan atlet-atlet Indonesia pada masa-masa mendatang.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah